Bekasi – RumahMillennials | Membangkitkan perekeonomian nasional pasca pandemi covid-19 membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri menjalankan kebijakan ekonomi, begitu juga para pengusaha yang butuh dukungan pemerintah dalam meningkatkan iklim bisnis di Indonesia.
Melalui semangat kolaborasi tersebut, ALAMI Group memberikan dukungan penuh terhadap misi Indonesia dalam Presidensi G20 yaitu membangun UMKM yang tangguh pasca pandemi. Dalam panel diskusi bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), mengangkat tajuk ‘Sinergi Membangun UMKM Tangguh Pasca Pandemi Melalui Teknologi Finansial dan Penguatan Logistik di Indonesia’ di Nusa Dua, Bali Sabtu 13 Mei 2022.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mengatakan bahwa pemerintah hadir untuk men-support para pemangku kepentingan untuk meningkatkan dan memperkuat inklusi keuangan di Indonesia. Harapannya, Presidensi G20 ini dapat mengajak negara-negara anggota G20 untuk berkolaborasi mewujudkan agenda transformasi ekonomi berbasis digital.
Senada dengan Pak Menteri, Deputi I Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, berujar pandemi covid-19 yang telah membuat 48,6% UMKM tutup sementara, dan 30,5% UMKM mengalami penurunan permintaan, membuat keadaan ekonomi nasional menjadi tidak stabil. Hal itu dikarenakan, UMKM merupakan salah satu kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan ekspor.
Sebelum panel diskusi dimulai, CEO ALAMI Group, Dima Djani secara resmi menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) yang disaksikan oleh Asisten Deputi Bidang Keuangan Inklusi dan Keuangan Syariah Kemenko PErekonomian RI, Dr. Erdiriyo. Penandatanganan ini menunjukan, ALAMI turut terlibat dalam mewujudkan misi Indonesia dalam Presidensi G20 yakni membangun UMKM yang tangguh pasca pandemi. Hingga saat ini, ALAMI sudah memberikan pembiayaan produktif senilai lebih dari Rp 2,6 triliun kepada lebih dari 10.000 proyek UMKM di Indonesia.
Momen tersebut disambut baik oleh Dr. Erdiriyo dalam panel diskusi, dia mengatakan bahwa kolaborasi antar pemerintah dengan swasta sangat penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya dengan meningkatkan keuangan syariah, seperti yang dipaparkan oleh Misha Nugraha Ramadhan selaku Senior Econoist Bank Indonesia, tentang inklusifitas keuangan syariah sebagai sesuatu yang baik dan halal tidak hanya dilakukan oleh negara mayoritas Muslim tapi negara lain seperti Inggris, Jepang, dan Thailand pun menerapkannya.
Selain keuangan syariah, peran financial technology (fintech) juga turut mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional. Seperti yang dijelaskan oleh Muhammad Ihsan, Head of Financing Business Alami Group, bahwa tren pertumbuhan pengguna internet di Indonesia membuka peluang pendanaan lebih besar untuk membantu UMKM. Selain sudah memberikan pembiayaan produktif sebesar Rp 2,6 triliun kepada lebih dari 10.000 UMKM, mereka yang diberikan pendanaan masih menjaga amanah dalam pengembalian dana ke ALAMI.
Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM demi mempercepat pemulihan perekonomian nasional, Dian Arinova, CEO & Co-Founder Baqoel Group mengatakan bahwa pihaknya hadir dengan visi gotong royong untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, salah satunya dengan memasarkan produk lokal agar bisa go nasional dan international. Selain itu, dengan berbelanja di Baqoel, pembeli sudah turut andil dalam kegiatan sosial “Baqoel Membantu” yang nantinya dana penjualan akan digunakan untuk membantu distribusi sembako ke warga kurang mampu.
Leave a Reply