Bekasi – RumahMillennials.com | “Sehat itu mahal, bos!”
Sering denger pepatah seperti di atas? Minimal kamu pasti pernah denger pepatah serupa. Apalagi selama 2020, isu kesehatan sering dibicarakan dimana – mana akibat pandemi covid-19 yang mewabah seluruh dunia. Akan tetapi, isu kesehatan yang tak kalah penting dan harus diperhatikan terutama buat kaula muda seperti kamu sobat millennials, adalah kanker payudara.
Sadar akan pentingnya edukasi terhadap masyarakat terutama generasi millennial soal kanker payudara, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Universitas Prima Indonesia (UPRI), Women Beyond, dan Rumah Millennials mengadakan webinar yang fokus pada deteksi dini kanker payudara. Mengusung tema “Millennials Sadar Sadari”, dr. Iskandar, Spb(K)Onk telah hadir sebagai pembicara utama, dan Linda Agum Gumelar, selaku ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia sebagai host.
Kanker payudara adalah suatu populasi sel tubuh sendiri yang telah mengalami perubahan sehingga bentuk dan sifat berubah, tumbuhnya menjadi otonom, tak terkendali, terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal dan bermetastasis.
Menurut data yang dipaparkan oleh dr. Iskandar, di Indonesia rata – rata pasien yang berobat ke rumah sakit atas diagnosa kanker payudara mencapai 50%, dengan level stadium 3. Ditambah lagi, kasus kanker tertinggi kedua di dunia setelah kanker paru adalah kanker payudara, serta menempati posisi kelima dalam kategori kanker paling mematikan. Namun, di Indonesia, penyebab kematian akibat kanker payudara berada di peringkat pertama.
Dr. Iskandar mengatakan, pasien yang mengalami kanker payudara mayoritas masih berada di usia aktif reproduksi, termasuk usia generasi millennial yang lahir tahun 1981 – 1995. Ada enam faktor yang membuat seseorang beresiko terkena kanker payudara yakni idiopati, usia, genetik, hormon, diet, dan sinar ionisasi.
Maka dari itu penting bagi lembaga kesehatan dan pemerintah untuk memberikan program deteksi dini pada masyarakat melalui penyuluhan kepada masyarakat tentang permasalahan kanker, SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri), dan screening mammography. Untuk penyuluhan kepada masyarakat tentang permasalahan kanker, keberadaan LSM seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) penting sekali agar masyarakat lebih mengenal soal kanker payudara, dan terbukti menurunkan angka pasien terdiagnosa kanker payudara berobat ke rumah sakit.
Sejalan dengan pernyataan dr.Iskandar, Linda Agum Gumelar mengatakan YKPI akan melakukan berbagai upaya sesuai visi yayasan, yaitu menekan angka kanker payudara dan infeksi dini. Hal ini penting agar generasi millennial Indonesia bisa menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan cinta tanah air.
Sementara itu, SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) bisa dilakukan dengan mengecek payudara sendiri apakah ada perubahan, misalnya ada benjolan, merasa seperti ketarik ke dalam, atau keluar cairan. Gejalan – gejalan ini merupakan tanda awal kanker payudara sehingga dianjurkan untuk segera memeriksa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan klinis dan mamografi. Pemeriksaan mamografi merupakan tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi foto rontgen.
Jangan abai dan menunda – nunda jika ada gejala atau perubahan yang kamu rasakan dari payudaramu. Segera periksa ke dokter untuk penindakan lebih lanjut agar mencegah gejala yang lebih parah lagi. Demi kesehatan dirimu, jangan neko – neko ya sobat millennials!
Leave a Reply