Cinta & Science: Jatuh Cinta Itu Memang Tidak Rasional Dan Akan Mematikan Nalarmu!

JAKARTA – RumahMillennials.com | Setujukah kamu dengan judul diatas? Kalo Agnes Monica sih setuju, kayak yang ada di lagunya “cinta ini, kadang – kadang tak ada logika”. Mungkin perlu diperjelas lagi lirik dari lagu Agnez Mo jadinya “jatuh cinta itu memang tidak rasional dan nalarmu akan buta”. Begitulah apa yang dihasilkan dari berbagai penelitian mengenai hubungan cinta.

Perlu kamu tahu bahwa jatuh cinta dan cinta, itu dua hal yang berbeda menurut Dr Roslan Yusni Hasan, Sp. BS, atau lebih dikenal di Twitter Dr. Ryu Hasan, seorang pakar neurologi dan ahli biologi. Oh, terkejutkah kamu? “jatuh cinta ama cinta beda? Serius, sama aja kali. Jatuh cinta ya cinta!”. Kalau kamu bereaksi kurang lebih seperti itu, selamat kamu baru saja memasuki sudut pandang baru tentang cinta yang akan menohok pemahamanmu tentang C.I.N.T.A.

Dr Ryu Hasan bersama dua founder Kelascinta.com Kei Savourie dan Lex Depraxis dalam seminar Kelascinta.com “Science of Love” yang digelar di Hotel Grand Orchard, Kemayoran, Jakarta, Sabtu 9 Februari 2019 mengatakan, saat kita jatuh cinta, kita akan melihat pasangan dari sisi positifnya saja dan kita sendiri pun cenderung ingin memperlihatkan sisi baiknya kita saja.

Coba deh, kalo kamu lagi PDKT sama gebetan, atau lagi dating sama pacar kamu, pasti kamu berusaha tampil se-ganteng/cantik mungkin buat kasih kesan se-baik mungkin ke si dia. Ya inilah yang dimaksud Dr. Ryu, saat kamu jatuh cinta segala hal yang sifatnya logic, rasional, dan alturisme akan buyar dari diri kamu. Karena saat jatuh cinta, kamu akan kebanjiran dopamine (hormone yang menghasilkan rasa senang) sehingga kamu akan sulit menerima sesuatu yang sifatnya logic.

Berbeda dengan cinta adalah hasil akhir dari sebuah kognisi. Saat kamu sudah melewati masa jatuh cinta, lalu memutuskan menikah dan bersetubuh, disitulah jatuh cinta akan berakhir. Karena selanjutnya, yang akan kamu dan pasanganmu pikirkan adalah bagaimana membangun sebuah keluarga yang harmonis.

Keluarga itu sendiri menurut Dr. Ryu merupakan organisasi yang dibangun dengan dasar cinta dua sejoli. Tapi, untuk mempertahankan keluarga yang harmonis selama bertahun – tahun, tentu tidak hanya dengan cinta, tapi komunikasi, mengerti apa arti cinta bagi kamu dan pasanganmu, dan menyamakan nilai – nilai hidup menjadi tiga kunci utama.

Lex Depraxis pun menegaskan, jangan sampai kita terjebak dengan brainwash Cinderella. Tahu kan, dongeng Disney yang endingnya Cinderella dan Pangeran akhirnya bersatu dan katanya punya hidup yang happy ever? Tapi coba deh kamu mikir, Cinderella yang tadinya gadis desa, terus tahu – tahu nikah sama Pangeran, bakal tinggal di Istana.

Di Istana kerajaan itu banyak aturan – aturan yang harus dipatuhi, punya perilaku berwibawa layaknya putri negara, suami juga sibuk urus negeri, belum lagi harus berurusan sama mertua yang keluarga kerajaan.

Apakah Cinderella akan hidup se-bahagia yang kita pikirkan? Ow, pasti tidak semudah itu Ferguso! Maka dari itu, Lex mengingatkan jika kamu berpikir menikah adalah jawaban atas pencarian kebahagaiaanmu, atau menikah sudah pasti akan punya kehidupan yang bahagia, maka koreksi lagi perspektifmu tentang menikah. Jangan sampai ekpektasimu tentang pernikahan, akan mengecewakanmu dikemudian hari.

Lex juga memaparkan hasil penelitian yang dilakukan oleh The Gottman Institute, ada 4 pola sikap yang menyebabkan pasangan bercerai setelah 5 – 6 tahun menikah; Menyerang pribadi, membela diri, memandang rendah, dan membatu.

Ditambah lagi, jika pasangan hanya 33% meladeni percakapan dengan pasangannya, maka potensi cerainya akan lebih besar dibanding dengan mereka yang 86% meladeni perkataan pasangannya. Itu artinya, pola komunikasi dan saling mengerti satu sama lain menjadi hal yang penting sekali dalam membina hubungan dengan pasanganmu.

Jadi, membangun cinta itu gak segampang Drama Korea atau romance movie kan? Welcome to real life sobat millennial! Memang tidak sesederhana itu, tapi jika kamu dan pasanganmu mau membuka pikiran untuk mempelajari lebih dalam soal hubungan cinta dan pola komunikasi dengan pasangan, maka setidaknya kamu berdua memiliki modal yang lebih baik dalam membina hubungan. (audi)

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close