Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Di Era Disrupsi 4.0

Buku “Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang Di Era Disrupsi” mengupas tuntas tentang perkembangan revolusi industri dari yang pertama sampai yang keempat. Bagaimana revolusi industri telah mengubah dunia dan peradaban kehidupan manusia dalam menjalankan kegiatan sehari – hari maupun bisnis. Perubahan yang terjadi sejak revolusi industri pertama masih kita rasakan sampai hari ini, sehingga penting bagi kita memahami dan menyadari betapa kuatnya revolusi industri dalam menciptakan perubahan dalam kehidupan manusia dan dunia.

Sang penulis, Astrid Savitri merupakan penulis 15 buku non-fiksi bertema self-improvement, motivasi, bisnis, parenting, dan kesehatan populer. Menjalankan bisnis penulisan dan mengajar pada kelas – kelas menulis secara online.

Revolusi industri adalah periode industrialisasi besar – besaran yang terjadi selama akhir tahun 1700-an hingga awal tahun 1800-an. Dimulai dari Britania Raya ketika perekonomian turun akibat kehilangan kekuasaan di tanah koloni, Amerika yang akhirnya bisa berdiri sendiri. Berawal dari penemuan – penemuan baru di bidang tekstil, revolusi industri dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Penemuan – penemuan penting pada periode revolusi industri yang pertama antara lain mesin – mesin tekstil seperti The Spinning Jenny, The Power Loom, The Cotton Gin, kemudian munculnya mesin uap dan zaman besi modern.

Revolusi industri pertama adalah titik balik utama dalam sejarah yang ditandai dengan pergeseran dunia dari ekonomi agraris dan kerajinan tangan menjadi ekonomi yang didominasi oleh industri dan manufaktur mesin. Sayangnya, kehidupan bagi orang miskin dan kelas pekerja terus diisi dengan tantangan. Upah bagi pekerja pabrik sangat rendah dan kondisi kerjanya tidak aman serta monoton. Selain itu, anak – anak dipekerjakan sebagai buruh. Kondisi ini berawal dari munculnya paham kapitalisme yang merupakan hasil dari revolusi industri pertama. Alhasil, untuk melawan kapitalisme, kaum buruh dan pekerja menciptakan paham baru yaitu sosialisme, dimana semua orang sama dan harus berbagi kepemilikan atas kekayaan negara.

Revolusi industri kedua berlangsung antara tahun 1850 sampai tahun 1914, tepat sebelum perang dunia I. Di masa ini, banyak penemuan – penemuan yang berhasil mengubah sejarah peradaban dunia seperti telepon, bola ampu, piringan hitam, mesin pembakar internal, mobil, dan pesawat terbang. Akan tetapi, dampak ekonomi yang dihasilkan dari revolusi industri kedua mengakibatkan kondisi hidup yang meningkat secara signifikan dan harga barang turun secara dramatis. Selain itu, kegagalan panen di ladang tidak lagi berarti kelaparan dan kekurangan gizi, sebab daerah pedesaan sudah bisa terhubung ke pasar besar melalui infrastruktur transportasi.

Revolusi industri ketiga sering dikenal sebagai revolusi digital, era kemunculan teknologi – teknologi digital seperti komputer, internet, dan perangkat elektronik lainnya yang memungkinkan setiap orang punya kesempatan mengakses dunia. Dimulai pada sekitar tahun 1950-an, revolusi industri ketiga membawa semikonduktor, komputasi mainframe, komputasi personal, dan internet menuju revolusi digital. Beberapa penemuan penting dalam revolusi industri ketiga antara lain HTML5 dengan WebRTC, sebuah inkarnasi terbaru dari HTML yang merupakan kombinasi bahasa markup HTML yang jauh lebih baik, Javascript lanjutan dan CSS 3(Cascading Styles Sheets). Teknologi inilah dibalik kemampuan lamaweb untuk memutar video, audio, skala, mask, memutar gambar 3D, grafik vektor, dan mentransport data secara real time.

Penemuan lainnya yaitu crowdsourcing, praktik bisnis yang melibatkan crowd (kerumuman orang atau kelompok) untuk tujan bersama. Tujuan tersebut biasanya meliputi inovasi, penyelesaian masalah, atau efisiensi. Praktik bisnis ini didukung oleh teknologi baru dari internet seperti media sosial dan web 2.0. Berkat konektivitas era ini yang terus berkembang, sekarang semakin mudah bagi individu untuk berkontribusi secara kolektif, entah kontribusi itu berupa gagasan waktu, keahlian, atau dana, untuk sebuah proyek. Beberapa perusahaan yang menggunakan crowdsourcing antara lain Waze, McDonald, Starbucks, Airbnb, Kitabisa.com, dan Lego.

Revolusi industri keempat dibangun di atas revolusi digital, mewakili cara – cara baru ketika teknologi menjadi tertanam dalam masyarakat dan bahkan tubuh manusia. Dasar yang mendasari revolusi industri 4.0 terletak pada kemajuan dalam komunikasi dan keterhubungan dibandingkan teknologi. Industri 4.0 dapat menyatukan dunia digital dan fisik serta menawarkan peluang baru untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi.

Frasa revolusi industri 4.0 pertama kali diciptakan Klaus Schwab pada tahun 2016, dan diperkenalkan pada tahun yang sama di World Economic Forum. Teknologi dan tren dalam era industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), robotika, virtual reality (VR), dan kecerdasan buatan (AI) akan mengubah cara kita hidup dan bekerja.

Misalnya, Internet of Things (IoT) tengah berkembang untuk menyatukan orang, bisnis, mesin, dan logistik. IoT memiliki potensi untuk mengubah pemahaman kita tentang bagaimana segala sesuatu dapat terhubung, dan juga memberikan nilai yang sangat besar bagi dunia. Ada juga kecerdasan buatan (AI) yang merupakan bidang ilmu komputer yang menekankan pada penciptaan mesin cerdas yang bekerja dan bereaksi seperti manusia. Bentuk – bentuk AI sudah ada dalam genggaman kita seperti SIRI, Asisten Google, Cortana, hingga algoritma dari penelusuran Google.

Dalam buku ini, Astrid mengupas lebih dalam masing – masing teknologi yang dihasilkan dari revolusi industri 4.0 serta dampaknya bagi kehidupan manusia baik itu di sektor bisnis, sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Bahasa yang digunakan oleh Astrid dalam menjelaskan konsep – konsep yang cukup rumit soal teknologi tergolong ringan, sehingga siapapun bisa lebih mudah memahami tentang industri 4.0. Namun sayangnya, masih banyak typo di buku ini yang seharusnya bisa diantisipasi bila editor lebih teliti mengecek sebelum naik cetak. Buku seperti ini akan lebih baik jika penulisannya ditulis dengan baik, tetapi secara keseluruhan, pembaca masih bisa memahami ilmu – ilmu soal industri 4.0 dengan mudah karena bahasa dan gaya komunikasinya yang ringan.

Penulis: Astrid Savitri
Tahun: 2019
Penerbit: Penerbit Genesis
Kota: Yogyakarta

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Comments (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close