Jakarta – RumahMillennials.com | Rumah Millennials mengadakan sharing session online secara marathon selama bulan Ramadhan dari 28 April sampai 19 Mei 2020 yang diikuti lebih dari 49 speakers & moderator. Bertajuk “Ngobrol Ramadhan Bareng Siblings RM”, salah satu sesinya mengangkat tema “Woman In Sports: Challenge and Opportunities!” bareng dua wanita cantik yang sama – sama berkecimpung di bidang olahraga nasional, yakni Berllian Marsheilla (Atlet Voli & Influencer) dan Alia Laksono (Staff Khusus Kemenpora RI), dipandu oleh Jerry Arvino (Ketua Bidang Olahraga Rumah Millennials).
Sebagai atlet voli senior, Sheilla melihat atlet perempuan kini sudah lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tidak hanya berprestasi di masing – masing cabang olahraga namun banyak dari atlet perempuan yang menempuh pendidikan hingga S1 di luar bidang olahraga. Shella sendiri mengambil S1 jurusan komunikasi.
Bagi Sheilla, menjadi atlet itu harus disiplin dan sebagai wanita berusaha untuk bisa mengendalikan perasaan. Waktu dan menu latihan atlet sangatlah ketat, sering kali sebagai atlet muda tidak punya waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman seperti anak muda pada umumnya. Jika mau menjadi juara dan sukses, disiplin adalah sikap yang sudah menjadi harga mati bagi setiap atlet, dan ingat kembali alasan memilih karir sebagai atlet itu apa, sehingga motivasi yang kadang menurun bisa kembali bangkit.
Sebagai wanita, Sheilla mengaku memang didominasi oleh perasaan. Banyak atlet – atlet wanita muda saat ini yang belum bisa mengendalikan perasaanya, misal saat ada pembinaan lalu melakukan kesalahan terus dimarahin sama pelatih, langsung baperan dan mental ngedrop. Padahal, Shella dulu pernah sampai dilempar bola dan ditampar saat pembinaan, namun alih – alih mewek alias baper, justru hal itu malah memicu motivasi Shella untuk melakukan lebih baik dan memperbaiki kesalahan.
Sikap disiplin dan mampu mengendalikan diri merupakan kunci kesuksesan bagi Sheilla, tidak hanya sebagai atlet tapi juga untuk aspek – aspek kehidupan lainnya.
Alia Laksono pun memiliki pandangan yang sejalan dengan Shella soal pengembangan karakter pemuda. Secara keseluruhan, rata – rata pemuda/i generasi millennial dan z memiliki masalah dalam hal kedisiplinan dan konsistensi. Kadang – kadang saking semangatnya dengan segala idealisme untuk mengubah dunia melalui cara – cara baru dan kreatif, lupa menjaga sikap yang paling mendasar yakni disiplin dan konsisten. Itulah mengapa di beberapa lembaga seperti pemerintah maupun swasta, pemuda terlebih lagi wanita masih suka dianggap sebagai pemanis atau pelengkap saja, tidak ada value lebih.
Maka dari itu, sebagai perempuan Alia ingin membuktikan bahwa pemuda itu bisa bekerja dan berkontribusi di Kemenpora. Kerja nyata dengan aktif dalam forum – forum yang membahas mengenai kebijakan dan menjaalnkan program – program sesuai kebutuhan pemuda saat ini agar tetap relevan. Alia juga mengingatkan pada para millennial dan gen z agar berani keluar dari zona nyaman lalu memulai langkah pertama agar bisa menghasilkan suatu karya yang bisa mengharumkan nama bangsa. Asah terus soft skill lain seperti public speaking, entrepreneurship, leadership, dll agar semakin menjadi kompeten.
Alia dan Sheilla secara tegas ingin menyampaikan sebagai pemuda jika ingin meraih kesuksesan dan memberikan dampak positif pada Indonesia, kuncinya disiplin, kerja keras, konsisten, dan mampu kendalikan diri. Kalau pemuda masih baperan saat dikerasin dikit, gimana mau sukses dan berdampak? Perjuangan itu bakal banyak rintangan dan hambatan, jadi kalau gak disiplin dan masih baperan, jangan harap kesuksesan itu datang ke kamu. Tidak ada yang instan di dunia ini, semua butuh proses dan perjuangan, maka dari itu bangun kekuatan mental mulai dari diri sendiri.
Leave a Reply