Belajar dari Transformasi TVRI, Yuk Simak Penjelasan Direktur Program & Berita Apni Jaya Putra

Jakarta – RumahMillennials.com | Rumah Millennials mengundang Direktur Program dan Berita TVRI, Apni Jaya Putra sebagai narasumber dalam sesi Millennials Enlightenment (Millea) Selasa 21 April 2020, via Zoom. Kali ini, Apni berbagi pengalaman soal perjalanan karirnya di industri penyiaran, salah satunya saat dia menjadi sosok dibalik kesuksesan rebranding TVRI dari TV pemerintah yang kaku menjadi televisi yang kini diminati oleh banyak kalangan termasuk millennial.

Sebelum di TVRI, Apni merupakan salah satu sosok dibalik terciptanya Kompas TV. Kompas memang memiliki branding yang cukup kuat sebagai perusahaan media, namun untuk membuat stasiun televisi dibutuhkan pendekatan yang berbeda. Brand Kompas sebagai media dikemas sedemikian rupa oleh Apni untuk menjadi stasiun televisi yang menawarkan konten – konten informatif dan interaktif.

Pada saat masuk TVRI, Apni diberi amanah untuk melakukan rebranding agar televisi milik pemerintah ini menjadi lebih modern, bisa bersaing dengan televisi swasta, dan lebih dekat dengan generasi millennial. Ada 5 sektor yang harus diperbaiki oleh Apni dalam rebranding TVRI:

1. Reformasi Birokrasi

2. Tata Kelola Keuangan

3. Content dan Rebranding

4. Peningkatan Penerimaan PNBP

5. Modernisasi peralatan penyiaran dan pemancar

Setelah mengetahui area – area mana saja yang butuh peningkatan, dalam melakukan rebranding Apni melihat dulu apa kekuatan dan kelemahan TVRI. Berikut hasil analisisnya:

Kekuatan TVRI:

1. Terkenal di seluruh wilayah Indonesia

2. Kuat secara brand karena TVRI merupakan stasiun TV pemerintah yang sudah mengudara sejak lama

Kelemahan

1. Old fashioned

2. Tidak ada guidance

3. Hanya logo

Langkah pertama yang Apni lakukan adalah memperbaharui logo TVRI. Sekarang, logo TVRI menggunakan warna biru tua untuk font “TV” dan putih untuk “RI” ditambah lingkaran biru dibawah tulisan. Warna biru terinspirasi dari biru lautan, dan lingkaran biru dibawah tulisan “RI” perumpamaan bumi yang bulat, TVRI salah satu bagiannya.

Selanjutnya, dari reformasi birokrasi salah satu yang paling menantang karena lembaga pemerintah sistem organisasinya top down, bukan bottom up seperti di swasta. Artinya, jika ingin melakukan perubahan harus diinisiasi oleh pihak manajemen eksekutif baru yang dibawahnya akan ikut. Maka dari itu, Apni yang menjabat sebagai Direktur Program dan Berita TVRI terus mendorong timnya untuk melakukan perubahan agar rebranding TVRI bisa mendapatkan kembali kepercayaan dari masyarakat.

Kemudian, dari segi konten, Apni mengajak para millennials yang ada di berbagai daerah seperti di NTB, NTT, dan Kalimantan Barat untuk membuat sting channel secara kreatif. Salah satunya karya tampilan yang menunjukan Labuan Bajo di NTT, yang diikuti logo TVRI dari bawah ke atas hasil karya pemuda di daerah. Selain itu, kini TVRI memiliki host – host muda yang datang dari berbagai daerah di luar Jakarta, untuk memandu acara – acara yang menjadi konten utama seperti acara yang berhubungan dengan pariwisata dan pembawa berita. Program televisinya pun menjadi salah satu yang diminati oleh masyarakat terbukti sudah masuk ke top 10 perkembangan audience share dalam beberapa minggu terakhir. Ini salah satu prestasi luar biasa yang bisa dicapai dalam kurun 2 tahun rebranding.

Kunci dari kesuksesan rebranding TVRI adalah konsistensi dalam menjalankan program. Brand membutuhkan implementasi yang konsisten agar market paham apa yang menjadi unik dari sebuah brand tersebut. Satu lagi men-deliver value dari pihak manajemen eksekutif ke semua karyawan di semua level agar bersama – sama bisa melakukan rebranding.