Mengamalkan Nilai – Nilai Al-Qur’an Selama #DiRumahAja

Jakarta – RumahMillennials.com | Ustad Fatih Karim yang merupakan founder Cinta Qur’an akan memberikan materi terkait nilai – nilai Al-Qur’an yang dapat kita amalkan selama di rumah pada sesi pertama di hari kedua program Rumah Millennials Virtual Conference, Minggu 12 April 2020. Konferensi virtual kali ini diikuti oleh 66 peserta yang tergabung melalui aplikasi zoom meeting dan dimoderatori oleh Della Anniswara (Program Director Rumah Millennials) dan Ranitya Nurlita (Ketua Bidang Lingkungan Hidup Rumah Millennials).

Pada perbincangan kali ini, Ustad Fatih membuka pertanyaan mengapa generasi umat islam pada masa lalu terutama menyangkut generasi emas pada jaman kejayaan islam, berbeda dengan generasi umat islam saat ini? Menurut dia secara sejarah kita (re: umat islam) pernah menjadi umat terbaik karena bukan hanya sekadar membaca Al-Qur’an, melainkan juga mengamalkan dan memperjuangkan nilai – nilai Al-Qur’an untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya perbedaan sikap kita dalam memaknai Al-Qur’an perlu diluruskan kembali dimulai dengan melakukan amalan kecil yang telah diperintahkan Allah dalam Qur’an dan menjauhi serta tidak melakukan apa yang dilarang dalam Al-Qur’an. Contohnya adalah mengamalkan perintah bersedekah. Abu Bakar As Siddiq hampir menginfakkan sebagian hingga seluruh harta terbaiknya, dan juga Aisyah r.a menginfakkan hampir sebesar 1 Miliar per/tahun pada masa itu. Hal tersebut menunjukkan begitu diutamakannya bersedekah dalam kehidupan umat jaman dahulu.

Ustad Fatih Karim menyampaikan beberapa amalan yang dapat dilakukan di rumah selama masa self-quarantine akibat pandemi Covid-19. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti; Pertama, membaca Al-Qur’an. Apabila ingin khatam Qur’an aplikasikan one day one juz, yaitu dalam 1 juz terdapat kurang lebih 5 lembar maka dibaca setiap selesai sholat 1 lembar, lakukan hal tersebut selama 30 hari sehingga dalam satu bulan dapat khatam Al-Qur’an. Apabila merasa keberatan maka bisa dimulai perlahan minimal 2 ayat sehari. Intinya luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an, bagi sobat millennials yang ingin bimbingan membaca Al-Qur’an dapat mengikuti program Cinta Qur’an Call secara gratis dengan cara mendaftar di cinta Qur’an foundation (@cqfoundation).

Kedua, sedekah. Akibat pandemi Covid-19 saat ini banyak saudara-saudara kita yang membuthkan pertolongan seperti masker, hand-sanitizer, maupun tenaga untuk membantu para medis menangani korban yang terkena virus corona. Apabila kita bisa membantu maka sebaiknya kita bersedekah semampu kita untuk menolong saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan. Selain itu, bagi sobat millennials yang memiliki barang layak pakai namun sudah tidak digunakan dapat disedekahkan, atau didonasikan melalui barang berkah (@barangberkahid). Tim barang berkah akan menjual barang tersebut dan hasil dari penjualan akan didonasikan untuk mendukung program dakwah Al-Qur’an.

Ketiga, puasa sunnah. Sesuai dengan sunnah Nabi yaitu melakukan puasa Senin-Kamis, terutama menjelang bulan Ramadhan sebaiknya kita memperbanyak puasa sunnah untuk menambah amalan kita. Keempat, membagikan kebaikan lewat sosial media, terlebih saat physical distancing kita maksimalkan penggunaan sosial media untuk hal-hal positif dengan share informasi yang baik dan bermanfaat. Meskipun terlihat kecil, namun kita tidak boleh meremehkan amalan sekecil apapun. Kelima, menuntut ilmu. Mengikuti kajian atau kelas online seperti program yang dilakukan Rumah Millenials sangat bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita.

Pada sesi tanya-jawab moderator memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya kepada Ustad Fatih Karim, beberapa pertanyaan berkaitan dengan menyambut bulan Ramadan nanti seperti bagaimana hukumnya sholat Tarawih di rumah? Ustad Fatih menjawab bahwa hukum sholat tarawih adalah sunnah, boleh memilih 11 rakaat atau 23 rakaat dan diperbolehkan dilakukan di rumah.

Kemudian, pertanyaan selanjutnya mengenai hutang puasa akan tetapi lupa berapa jumlah hutang puasanya, mengenai hal tersebut Ustad Fatih mengatakan bahwa menurut banyak ahli fiqih mengganti sejumlah perkiraan berapa kali yang diingat dalam meninggalkan puasa wajib. Apabila masih mampu berpuasa maka wajib mengganti dengan berpuasa, namun jika tidak mampu bisa diganti dengan membayar Fidyah.

Pertanyaan terakhir adalah terkait orang yang berpuasa namun tidak menjalankan sholat fardu, dalam hal ini Ustad Fatih menjelaskan bahwa puasa di bulan Ramadan dan sholat fardu hukumnya adalah wajib, tidak boleh mengambil satu kewajiban dan meninggalkan kewajiban lainnya. Sholat merupakan tiang agama, meninggalkan sholat dengan sengaja akan menjatuhkan seseorang kepada kekufuran dan mendatangkan dosa besar. Ustad Fatih juga mengingatkan kepada kita semua untuk selalu menjaga sholat karena jika sengaja meninggalkan termasuk ke dalam dosa besar, dan hanya dapat diampuni dengan taubat serta menggantinya dengan kebaikan.

Dapat disimpulkan pada materi kali ini bahwa kita dapat memulai mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari lewat hal – hal kecil namun istiqomah (konsisten). Sebelum kajian online ditutup, Ustad Fatih dan peserta konferensi virtual melakukan do’a bersama untuk meminta perlindungan pada Allah agar kita semua diselamatkan dari bahaya dan dijauhkan dari pandemi Corona. Ustad Fatih juga memberi pesan agar kita semua mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang, dengan sebaik-baik persiapan agar mendapat berkah Ramadhan.

Marindah Putri

Siblings of Rumah Millennials & International Relations student at State Islamic University of Jakarta Interested in the world of journalism and try to write anything. Passionate at cooking and eating.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close