Speakers: “Baik, apa ada pertanyaan?”
Audience: zzzzz……….
Speakers: “Disini ada yang mau sharing pengalaman berbicara di depan umum? Ayo, silahkan tunjuk tangan”
Audience: (nunduk semua, pura – pura gak denger) zzzzzz……….
Speakers: “Hayo, siapa yang mau mulai memperkenalkan diri? Tolong berdiri, sebut nama, dan dari mana ya”
Audience: (tengok kanan – kiri berharap ada yang mau tunjuk tangan tapi kenyataannya zzzzzz……..)
BEKASI – RumahMillennials.com | Apakah sobat millennials familiar dengan momen – momen seperti diatas? Pas guru, dosen, bos di kantor, keynote speakers meminta kamu untuk sharing atau perkenalkan diri ke peserta audience lainnya, apakah kamu cukup sering berani unjuk diri? Atau, malah diem – diem aja berharap ada yang maju duluan? Atau, malah nunjuk orang lain?
Ini yang sering saya amati dimanapun saya berada, mau itu di kantor, kampus, acara seminar saat pembicara di depan melempar kesempatan kepada audience untuk berbicara, kebanyakan pada senyam – senyum malu – malu kucing sambil tengok kanan – kiri. Kalau ditunjuk, berasa kayak disamber petir “duh, mati gw! Mesti gimana gw nih?”. Panik, keringet dingin, gak tahu mesti ngapain.
Padahal kalau sobat millennials tahu betapa berharganya diberi kesempatan untuk berbicara di depan umum, kamu pasti tidak ingin melewatkan kesempata seperti ini. Gimana gak? Kamu bisa tunjukin pendapatmu, kecerdasanmu, kreatifitas kamu, aspirasimu, dan masih banyak lagi. Itulah pentingnya skill public speaking atau bahasa Indonesianya berbicara di depan umum.
Di era globalisasi seperti saat ini, demi meningkatkan karir, skill public speaking menjadi hal yang wajib untuk dipelajari oleh generasi millennials. Apapun pekerjaannya, pasti akan ada momen dimana kamu harus melakukan public speaking. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan, kamu harus bisa berbicara dengan klien terkait kerja sama atau melakukan kegiatan marketing.
Saat kamu launching startup kamu, kamu harus bisa menjelaskan perusahaan kamu bergerak di bidang apa, valuenya seperti apa, dan produk / jasa seperti apa yang kamu tawarkan. Saat di kampus, kamu pasti akan melewati yang namanya “Sidang Skripsi” demi kelulusan kamu. Dimanapun kamu berada, apapun profesi kamu, ujung – ujungnya skill komunikasi dalam bentuk public speaking akan menjadi kunci sukses atau tidaknya kamu.
Tapi, seperti ilustrasi yang saya gambarkan diatas, masih banyak dari kita yang takut untuk maju berbicara di depan umum. Rasanya minder, gugup, keringat dingin, dan ada sesuatu yang menghalangi kita untuk speak up. Ada mental block dalam diri kita yang membuat kita tidak bisa maksimal saat melakukan public speaking.
Tenang aja sobat millennials, di video MISI (Millennials berdiskuSI) kali ini saya sudah bersama professional public speaker yang sudah berpengalaman menjadi MC, radio broadcaster, dan voice over. Dia juga adalah founder of Omah Belajar dan mentor public speaking. Bersama dengan Anita Amir, yuk simak diskusi saya dengan Anita mengenai skill public speaking.(audi)
Leave a Reply