
Bekasi – RumahMillennials.com | Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Rumah Millennials dan Kamtiv menyelenggarakan “Program Pemuda Transformasi Digital Batch 2” selama tiga hari dari Selasa 29 September 2020 hingga 1 Oktober 2020. Program ini bertujuan untuk menyiapkan SDM unggul dari generasi muda Indonesia, untuk bersiap menghadapi tantangan industri manufaktur 4.0. Sebanyk 600 peserta terpilih dari seluruh wilayan Indonesia mengikuti program ini melalui Zoom Meeting.
Di hari kedua pelatihan, sesi kedua membahas soal “Transformasi Keuangan Digital dan Peran Digital Payment Dalam Industri Manufaktur 4.0”, yang diisi oleh Gabriella Sirait, Consumer Business & Corporate Legal Advisor at Dana Indonesia.
Menurut Gabriella, generasi millennial yang hidup di era keterbukaan informasi berkat kemajuan teknologi digital, harus mampu mengatur keuangannya lebih baik terutama saat pandemi covid 19. Untuk mengatasi masalah keuangan, millennial perlu mengidentifikasi kondisi keuangannya dengan cara mengevaluasi posisi neraca keuangan saat ini, berapa banyak pemasukan dan pengeluaran, serta mengalokasikan dana untuk pengeluaran macam apa.
Kemudian, memahami kembali tujuan dari keuangannya itu sendiri, akan dibawa ke arah mana dalam jangka waktu pendek dan panjang. Kemudian pola pikir keuangan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan keluarga soal mengatur keuangan, dan gaya hidup yang dimiliki masing – masing individu.
Pola pikir keuangan yang berbeda – beda inilah yang membuat saran – saran tentang keuangan tidak bisa diambil secara mentah – mentah. Generasi muda harus lebih kritis dan bijak dalam mengatur keuangan, dan terus melakukan riset bagaimana seharusnya mengatur keuangan agar tidak defisit.
Di sisi lain, Gabriella melihat digital payment menjadi salah satu inovasi bagaimana pemerintah memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi covid-19. Dari 270 juta total penduduk Indonesia ternyata hanya 70 juta yang terjangkau bank. Melalui platform digital payment atau financial technology (fintech), memungkinkan semua orang memiliki akun keuangan secara digital karena bisa dengan mudah diakses lewat smartphone.
Terutama di masa pandemi covid-19, perilaku masyarakat soal digitalisasi dalam hal keuangan meningkat tajam. Menurut data dari Katadata, 83% masyarakat meningkatkan personal hygien, 80% menghindari kerumunan, 57% menghindari pergi ke tempat kerja atau sekolah. Ini bisa menjadi peluang bagi pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional lewat penggunaan fintech secara maksimal.
Leave a Reply