Jakarta – RumahMillennials.com | Rumah Millennials mengadakan Millennials Talks (M-Talks) online bersama Speak Project sebagai partner kolaborasi selama dua hari, Sabtu 18 April dan Minggu 19 April 2020. Pada sesi pertama sebagai pembuka, trio bidang public speaking mengisi acara dengan dua narasumber yakni:
1. Miss Via – Ketua Bidang Public Speaking Rumah Millennials, Founder Rumah MC, dan IHTC
2. Sandika Dewi – Wakil Ketua 1 Bidang Public Speaking Rumah Millennials dan Founder Speak Project
3. Audi Rahmantio – Wakil Ketua 2 Bidang Public Speaking dan Coordinator Journalist Rumah Millennials
Menurut Miss Via, public speaking adalah seni dalam berbicara, sarana untuk menyalurkan pendapat untuk menyampaikan ide, gagasan, opini, dll secara asertif. Kemampuan public speaking sangat penting dalam setiap profesi apapun bidangnya, karena kamu butuh mengomunikasikan gagasan, ide, lalu mempresentasikan dengan baik kepada orang lain.
Ada tiga tantangan yang akan dihadapi setiap public speaker, pertama rasa takut. Pembicara hebat dan berpengalaman sekalipun pasti akan merasa takut dan grogi setiap kali manggung, tetapi daripada menghilangkan grogi lebih baik mengendalikan rasa takut itu. Kedua, menarik perhatian audience minimal dengan cara memberikan ice breaking yang atraktif dan interaktif. Ketiga, membuat audience melakukan dan mengingat apa yang kita bicarakan. Sesederhana dengan membuat singkatan suatu istilah yang mudah mengingatnya.
Khusus poin pertama menguasai rasa takut, Miss Via mempunyai rumus KAPAL yang bisa kamu terapkan:
1. Kuasai
Seorang pembicara harus menguasai materi yang disampaikan, teknis yang digunakan untuk mendukung penampilan, dan beradaptasi dengan lingkungan serta audience
2. Atur pernafasan
Mengatur pernafasan bisa dilatih dengan cara bernafas lewat diafragma. Selain membuat lebih relax dan nafas lebih panjang, nafas diafragma juga akan membuat suaramu bulat
3. Pemanasan
Bisa dengan melakukan senam wajah seperti menggerakan alis mata ke atas bawah. Wajah yang lentur akan membuatmu lebih mudah berekspresi saat berbicara
4. Afirmasi positif
Katakan pada diri sendiri, bisa dalam hati atau dengan suara hal – hal positif seperti “aku hebat” ” aku bisa”.
5. Latihan
Sama seperti skill lainnya, public speaking juga perlu dilatih terus menerus secara konsisten.
Setelah belajar bagaimana dasar public speaking, kini saatnya membentuk personal branding dirimu. Public speaking dan personal branding tidak bisa dipisahkan karena dengan membranding dirimu, orang lain tahu kamu cocok untuk menjadi public speaker di acara apa dan segmennya.
Beruntunglah kamu hidup di era digital yang memudahkanmu membangun personal branding. Kamu bisa memilih berbagai platform media sosial yang menjadi tempatmu membangun personal branding, seperti Instagram yang menawarkan tampilan visual dalam bentuk foto dan video pendek, YouTube khusus video, Podcast untuk audio, atau Blogger untuk memperlihatkan karya – karya tulisanmu. Terlebih lagi saat pandemi covid-19 dimana kamu harus tetap di rumah, kamu lebih punya banyak waktu untuk membuat konten – konten di media sosial.
Menurut Sandika Dewi, personal branding seperti menonjolkan ciri khas dari diri kita yang menjadikan diri kita unik, otentik, dan beda dari yang lain. Selagi masih muda, dan masih bekerja atau kuliah, manfaatkan waktumu untuk memperkuat personal branding dengan mencoba berbagai banyak hal salah satunya membuat konten di platform digital. Sandika mengingatkan agar terus konsisten dalam membuat konten sesuai personal branding dirimu, agar orang lain bisa melihat spesialisasi yang kamu miliki sehingga nantinya akan mengantarkanmu ke berbagai pekerjaan.
Intinya, untuk menemukan personal branding lalu menampilkannya dalam konten di media sosial serta menunjukan di hadapan banyak orang lewat tampil sebagai public speaker, butuh proses dan tetap belajar terus. Tidak ada yang instan di dunia ini, tetap konsisten berlatih berkomunikasi, dan aktif di media sosial dalam membangun personal branding dirimu.
Leave a Reply