Dukungan Orang Tua adalah Kunci Kesuksesan Liliyana Natsir dan Tantowi Ahmad

JAKARTA – SatuMeja.com | Hi, Sobat Millennials. Olahraga apa yang kamu gemari? Kalau diriku gemar bermain Bulutangkis, karena ku termotivasi serta bangga dengan para atlet Bulutangkis Indonesia yang sangat menginspirasiku terutama Liliyana Natsir & Tantowi Ahmad.

Dalam talk show di acara Indonesia Millennial Summit 2019 yang lalu, mereka hadir untuk berbagi pengalaman dan tips dalam meraih kesuksesan versi mereka lho.

Menurut Liliyana Natsir, menyatukan visi dan mimpilah yang membuatnya menjadi landasan untuk memperkuat kemistri bersama Tantowi Ahmad. Sebelumnya, Liliyana berpasangan dengan Nova Widianto yang akhirnya berpisah dengan prestasi membanggakan yaitu merebut medali perak Olimpiade Beijing 2008 nomor ganda campuran bersamanya.

Berpisah dengan Nova Widianto menjadi tantangan tersendiri baginya, karena harus bisa menjadi pembimbing yang menjadi partner nantinya agar supaya berprestasi lebih baik.

Bagi Tantowi Ahmad, Liliyana Natsir adalah seseorang yang memotivasi dirinya untuk bisa berkembang sejauh ini. Pada semasa kecilnya, Liliyana belum menentukan masa depannya akan menjadi Atlet Bulutangkis, awalnya dia memang menyukai olahraga mulai dari basket dan tenis meja hingga akhirnya ibunya yang juga hobi Bulutangkis coba untuk mengarahkannya.

Sedangkan bagi Tantowi Ahmad sebelum memilih untuk menekuni dunia perbulutangkisan juga tidak memiliki ketertarikan dengan hal seperti itu hingga bapaknya memperkenalkan dan menyukai olahraga Bulutangkis saat itu.

Perjalanan karir Liliyana Natsir memang tak semulus jalan yang lurus, pada umur 12 tahun ia diharuskan berpisah dengan orang tuanya untuk berlatih dan menjadi atlet profesional di Jakarta.

Terasa berat seperti dunia kiamat, karena baginya yang menjadi beban diawal adalah jauh dari keluarga, harus ngurusin diri sendiri dan ga ada teman untuk tinggal di asrama. Lambat laun hal itu sudah menjadi hal yang biasa hingga akhirnya mencapai di titik ini.

Baginya, menangis didalam kamar mandi pada masa itu adalah hal yang wajar dalam menghadapi cobaan itu. Tapi, dengan berpegang teguh pada motivasinya ia pun berhasil melewati masa-masa sulitnya.

Berbicara motivasi, setiap atlet pasti memiliki mimpi meraih kemenangan di pertandingan apa dan dimana. Untuk Liliyana Natsir, menang di Olimpiade adalah tujuannya.

Walaupun dia sudah berhasil mendapatkan medali Emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu bersama Tantowi Ahmad, ia tak langsung mengakhiri karirnya karena telah mencapai targetnya.

Bagi atlet yang sudah meraih kesuksesan dan tujuannya, tantangan selanjutnya adalah mempertahankan motivasi dan apa yang akan dilakukan setelahnya? Jadi, buat para Sobat Millennials jika sudah berhasil meraih mimpinya jangan berpuas diri dan berada di zona nyamannya.

Verham Teguh Kusuma

Member of Rumah Millennials Campus Network from Raharja University. “Banyak bermain, bukan berarti main-main. Di saat bermain, bermainlah sebagai pemain.” ~ @Verham_T_K #VCOREdotTK #KuKutipDariDiriku #SaatnyaHaveFun Mahasiswa di Universitas Raharja, Fakultas Teknik Informatika - Software Engineering.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close