Rahasia di Balik Bendera One Piece: Anak Muda Sampaikan Pesan HAM dan Korupsi dengan Cara Unik

Rumah Millennials – Di tengah perayaan Hari Kemerdekaan RI, sebuah fenomena menarik terjadi: kemunculan bendera One Piece di berbagai tempat. Awalnya dianggap sebagai tren musiman, ternyata di baliknya ada makna yang jauh lebih dalam. Dalam episode terbaru podcast The Insider Indrawan Nugroho, founder Rumah Millennials, Taufan Akbari, membedah fenomena ini sebagai simbol pemberontakan halus dan kegelisahan anak muda terhadap kondisi bangsa.

Identitas Hybrid dan Ekspresi Eksistensial

Menurut Taufan, kemunculan bendera One Piece adalah ekspresi dari identitas hybrid generasi milenial dan Zillenial. Mereka tumbuh dengan nilai-nilai patriotisme, namun di saat yang sama juga dibesarkan oleh budaya pop global seperti komik dan film. Ini menciptakan dua realitas yang berbeda, di mana mereka memiliki cara unik untuk menyampaikan aspirasi.

Bendera ini menjadi simbol ekspresi eksistensial bagi anak muda yang merasa powerless dan ingin didengar. Dengan simbol ini, mereka menyampaikan pesan bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki di Indonesia. Kegelisahan mereka terkait isu-isu utama seperti pendidikan, lingkungan, penegakan hukum, korupsi, hingga kurangnya narasi pemersatu bangsa.

Taufan juga menyoroti kekhawatiran tentang bonus demografi yang tidak akan terasa tanpa adanya bonus ekonomi yang mendukung. Anak muda mengharapkan adanya percepatan dan fasilitas dari pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia mereka, terutama dalam hal ketersediaan lapangan kerja.

Dari Simbol ke Aksi Nyata: Pentingnya Berbuat Baik

Di akhir diskusi, Taufan mendorong para pemuda untuk tidak hanya berekspresi melalui simbol. Ia mengajak mereka untuk melakukan “call to action” atau aksi nyata, seperti menjadi wirausaha, kreator konten positif, atau mengambil peran lebih besar di masyarakat. Perubahan, menurutnya, dimulai dari kegelisahan pribadi dan keberanian untuk memulai, meskipun seorang diri.

Podcast ini juga mengingatkan bahwa dalam berkarya, anak muda harus menikmati proses dan tidak terlalu fokus pada hasil akhir atau popularitas. Kebaikan sejati, kata Taufan, hadir ketika dilakukan tanpa pamrih dan tanpa perlu dilihat orang lain. Ia juga mengajak para kreator konten di Indonesia untuk membanjiri media sosial dengan cerita-cerita positif yang menginspirasi kebaikan.

Yudha Adyaksa

Penulis adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Minat dan Bakat Pemuda Rumah Millenials, Founder Y2F Media (https://y2f.media) Inisiator Learning Forum (Ningrum), dan Wakil Ketua Divisi Digital Content Rumah Millennials

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close