Dalam episode perdana podcast “Big Leaders by Big Thinkers,” pendiri Big Thinkers Media, Sunil Tolani, membagikan pandangan “menohok” seputar Generasi Z. Diwawancarai oleh Taufan Akbari, founder Rumah Millennials, Sunil mengakui keberanian Gen Z, namun juga menyoroti satu kelemahan krusial: kurangnya ketahanan. Pandangan ini memicu diskusi mendalam tentang tantangan dan potensi generasi penerus di era digital.
Beda Generasi, Beda Tantangan: Mengubah Definisi Kesuksesan
Sunil tidak melihat ketahanan yang kurang ini sebagai sebuah kekurangan mutlak. Sebaliknya, ia melihatnya sebagai dampak dari perubahan zaman. Di era digital, definisi kesuksesan telah berubah. Gen Z tumbuh dengan akses informasi yang instan, memupuk keberanian untuk mencoba hal baru, namun seringkali tidak terbiasa dengan proses panjang dan kegagalan.
Menurut Sunil, tantangan terbesar bagi Gen Z adalah membangun mentalitas “bertahan” di tengah tekanan. Ia membandingkan dengan generasi sebelumnya, di mana pemimpin lebih “dipercaya” karena rekam jejak panjang. Sekarang, Gen Z cenderung lebih menyukai pemimpin yang “disukai,” yang terkadang mengabaikan kedalaman pengalaman.
Solusi untuk Menangani Gen Z: Instruksi Jelas, Dukungan, dan Tidak Menyuapi
Sunil menawarkan pendekatan praktis untuk mengelola dan mengembangkan pekerja dari generasi ini. Ia percaya pada pentingnya memberikan instruksi yang jelas dan dukungan yang memadai, namun dengan catatan tegas: jangan menyuapi mereka. Pendekatan ini memungkinkan Gen Z untuk belajar dan berkembang dengan caranya sendiri, sambil tetap memiliki fondasi yang kuat.
“Merdeka Mindset,” sebuah konsep yang ia perkenalkan dalam bukunya “Udah Gini Aja”, menjadi solusi personal bagi Gen Z. Ini adalah tentang membebaskan diri dari “penjara” yang diciptakan sendiri, seperti kritik dan keraguan diri. Sunil yakin, dengan pemahaman diri yang lebih baik, Gen Z dapat membangun ketahanan yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang tangguh.
Leave a Reply