Bekasi – RumahMillennials.com | Rumah Millennials bersama Kamtiv dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berkolaborasi mengadakan rangkaian “Program Pemuda Transformasi Digital: Pelatihan Intensif Peningkatan Kemampuan Pemuda Transformasi Digital Di Industri Manufaktur 4.0”. Acara tersebut dilaksanakan selama tiga hari dari Kamis 10 September sampai Sabtu 12 September 2020 melalui Zoom Meeting.
Pada sesi ke-2 Kamis 10 September 2020, dengan tema “Pemuda Yang Berdaya Saing Untuk Industry 4.0”, dua narasumber telah dihadirkan yakni Dina Deliyana selaku Dosen & Director Incubator Business School & Management ITB, dan Syamsul Qomar sebagai Tenaga Ahli Bidang Tata Kelola dan Ideologi Negara Kemenpora. Masing – masing narasumber memaparkan materi mengenai bagaimana pemuda mempersiapkan diri dalam menghadapi revolusi industri yang ke-4.
Industry 4.0 disebut – sebut sebagai revolusi industri yang ke-4, dengan kombinasi informasi digital dari beragam perangkat fisik, sumber, dan lokasi. Industry 4.0 meliputi kemajuan teknologi seperti robot, internet of things, simulation, cybersecurity, system integration, cloud computing, 3D, big data, dan augmented reality. Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang cepat, diprediksi ada banyak pekerjaan lama yang banyak menggunakan tenaga manusia akan hilang, lalu akan digantikan dengan teknologi yang lebih efisien dan hemat biaya.
Maka dari itu, penting bagi generasi muda Indonesia, untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi industry 4.0, terutama memiliki kecakapan dalam beradaptasi di dunia digital. Menurut Dina Deliyana, ada 9 kemampuan digital yang perlu dimiliki generasi muda:
1. Digital Intelligence atau DQ
DQ merupakan gabungan dari sosial, emosional, dan kemampuan kognitif yang membuat setiap individu mampu menghadapi tantangan dan beradaptasi dalam kehidupan digital. Beberapa set skill yang diperlukan antara lain digital rights, digital literacy, dan digital communication.
2. Digital Identity
Kemampuan untuk membangun online identity dan reputasi di platform digital. Hal ini menyangkut persona diri secara online dan dampak keberadaanmu di platform digital dalam jangka pendek dan panjang. Maka dari itu, segala jejak digital yang ditinggalkan akan sangat berpengaruh pada identitas diri secara online.
3. Digital use
Kemampuan menguasai perangkat digital dan media, termasuk mengontrol pengguna secara seimbang baik offline maupun online.
4. Digital Safety
Merupakan kemampuan dalam mengatur konten online yang beresiko seperti cyberbullying, grooming, radicalization, konten – konten yang bermasalah, serta mengurangi dan membatasi resiko dalam membuat konten. Menguasai digital safety akan sangat berpengaruh dalam kesehatan mental.
5. Digital Security
Kemampuan mendeteksi ancaman cyber seperti hacking, scams, malware.
6. Digital Emotional Intelligence
Kemampuan untuk berempati dan membangun hubungan dengan orang lain secara online.
7. Digital Communication
Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teknologi digital dan media.
8. Digital literacy
Kemampuan untuk menggunakan dan membuat konten yang bermanfaat kepada orang lain.
9. Digital Rights
Kemampuan untuk mengerti pentingnya personal dan legal rights.
Selain kemampuan digital, Syamsul Qomar mengatakan generasi muda jangan lupa juga meneladani nilai – nilai Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dalam berkarya membangun bangsa dan negara. Teladan – teladan Pancasila yang patut diterapkan kepada generasi muda seperti mengembangkan sikap dan perilaku konstruktif yang lebih menedepankan hal – hal positif di ruang publik.
Kemudian, memberikan apresiasi dan insentif terhadap prestasi dan praktik – praktik baik, mengambangkan prinsip – prinsip kebajikan kehidupan publik diatas kepentingan pribadi dan golongan, mengembangkan keteladanan dari tokoh – tokoh pemerintahan dan masyarakat, serta mengutamakan nilai – nilai keteladanan Pancasila di ruang publik.
Leave a Reply