Millennial Tips. Hindari ‘’Cambridge Analytica’’. Lindungi Data Anda!

RumahMillennials.com | Kebocoran data 87 juta pengguna Facebook membuat kerugian yang besar terhadap integritas Facebook sendiri. Menurut Niall McCarthy seorang journalist data statista.com, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai Negara yang penduduknya menjadi korban kebocoran data ini.

Jumlahnya mencapai lebih dari 1 juta (1,3 % dari jumlah total pengguna). Pada dasarnya Indonesia memang menjadi salah satu negara pengguna Facebook terbesar di dunia.

Nah, bocornya data pribadi pengguna Facebook ini membuat sebagian orang menjadi malas untuk membuka Facebook. Di era social media, Facebook sudah melekat kedalam kehidupan social masyarakat, sehingga tidak mudah untuk hidup tanpa hal tersebut meski tidak pula mustahil.

Namun meski begitu, masih ada cara untuk mengatur Facebook agar data lebih aman. Semua pengaturan privacy data ada di bagian settings.

  • Pada bagian kanan Facebook, bisa dijumpai tanda panah ke bawah. Klik bagian itu, lalu ambil tombol settings.
  • Setelahnya, akan dijumpai beberapa pilihan. Kali ini kita akan fokus pada; Security and login, Privacy, Timeline and Tagging, serta Apps and Websites.

1. Security and login
Pada bagian ini bisa dijumpai beberapa pilihan sebagai keamanan untuk login. Facebook user bisa memilih apakah akan menukar password secara berkala, atau log in dengan menggunakan two-factor authentication dimana seorang user bisa menggunakan kode dari handphone.

Bisa juga dengan mengaktifkan alert bila ada login facebook ditempat yang tidak biasanya. Selain dari itu, juga bisa memilih opsi, ‘’choose 3 to 5 friends to contact if you are locked out’’. Fungsinya adalah sebagai trusted contacts bila suatu saat tidak bisa akses ke Facebook.

2. Privacy
Di bagian ini kita akan fokus pada 3 hal:

  • Who can send you friend request?

Ada 2 opsi untuk pertanyaan ini. Everyone dan Friends of friends. Opsi everyone memungkinkan Facebook kita bisa di add oleh semua orang, termasuk yang tidak dikenal. Ubah opsinya menjadi Friends of friends (bermakna hanya kawan dari kawan yang bisa nge add). Ini berguna untuk membatasi permintaan dari orang yang tidak dikenal/kepo – kepo berlebihan dari seseorang.

  • Who can see you friends list?

Membatasi list jejaring kita berfungsi untuk membatasi pihak – pihak yang ingin mencari target baru. Ubah opsinya menjadi only me.

  • Who can look you up using the email address you provided?
    Who can look you up using the phone number you provided?

Ubah opsinya menjadi friend, sehingga hanya teman – teman Facebook kita yang bisa melihat email dan nomor telepon pengguna, dan bukan orang yang tak dikenal.

3. Timeline and Tagging
Bagian ini berfungsi untuk memanage siapa saja orang yang bisa melihat beberapa konten dalam Facebook kita (Photo, postingan pribadi/tag orang). Ada beberapa opsi untuk bagian Timeline dan Tagging (everyone, friends etc) dan setiap user mempunyai kebebasan tersendiri.

Namun bila ingin membatasi viewer untuk mendapatkan informasi dari kita, bisa dengan memilih opsi Friends/Only me yang mana hanya bisa dilihat dari teman Facebook dan diri sendiri. Gambar diatas adalah contoh bila ingin mengubah setting menjadi Only Me.

Tak lupa, kontrol bagian review agar bisa melihat postingan, apabila ada orang yang ingin men-tag sesuatu pada akun Facebook seorang pengguna. Aktifkan opsi On seperti gambar dibawah.

4. Apps and Websites
Bagian ini yang paling penting karena para pencuri data biasanya mengambil data – data tersebut melalui apps dan website yang dikunjungi. Pada kolom pertama, bila terlalu sering menggunakan apps yang terkoneksi dengan Facebook, akan nampak list icon setiap aplikasi yang digunakan.

Pada gambar dibawah adalah contoh bila aplikasi – aplikasi itu sudah disconnected. Gambar Icon – icon tersebut sudah tidak ada, nampak tertulis “you haven’t logged in to any apps using Facebook’’ karena sebelumya sudah diremove. Untuk memutuskan koneksi apps dan Facebook cukup mudah, cukup men tick dan memilih opsi remove.

Pada kolom kedua, matikan izin untuk akses ke aplikasi atau websites melalui Facebook. Meski konsekuensinya tidak bisa lagi bermain games atau login ke suatu website, namun ini lebih aman ketimbang data yang yang mungkin bisa dicuri.

Bila hanya untuk login kita bisa menggunakan akun lain seperti email atau Facebook cadangan. Dengan menon-aktifkan fitur ini, data – data yang pernah tersebar juga terhapus. Pihak lain juga tidak akan punya akses keakun kita lagi.

 

TIPS TAMBAHAN
Sudut pandang pengguna lain. Bila ingin melihat bagaimana tampilan informasi Facebook kita pada kacamata orang lain, bisa dengan memilh opsi view as. Posisinya ada pada profile pribadi dengan meng klik 3 titik seperti gambar di bawah:

Berhati – hati dan jangan sembarang akses link di luar situs Facebook, meski itu dari teman atau dari komunitas/perusahaan yang diikuti. Apalagi bila meminta izin untuk meminta data pribadi. Ini biasanya ditemukan pada games atau aplikasi iseng.

Waspadai Phising. Dikutip dari web ITB Network Information Center, Phishing adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti User ID, Password dan data-data sensitif lainnya dengan menyamar sebagai orang atau organisasi yang berwenang.

Caranya bermacam – macam. Melalui email adalah salah satu contohnya. Cara kerjanya bisa dibayangkan seperti ini: sebuah email masuk dengan subject “meminta verivikasi” padahal tidak ada proses registrasi sebelumnya. Atau email permintaan untuk memberikan informasi username atau password Facebook, dengan kalimat tekanan seperti, “Jika Anda tidak merespon dalam waktu 48 jam, account Anda akan ditutup.”.

Nah, email – email seperti ini cukup diabaikan, walaupun mengatasnamakan sebuah organisasi terkenal. Bila terlanjur terkirim? Segera ganti password atau bikin email baru. Pada intinya, hindari untuk berbagi informasi personal.

Jangan sembarang terima request friend dari orang. Pelajari dulu profilenya dan lihat mutual friend. Abaikan jika perlu, bisa jadi itu adalah fake account. Hal yang sama, jangan sembarang add friend.

Bila log in menggunakan perangkat keras orang lain, jangan lupa untuk segera log out segera clear history.

Ganti password secara berkala. Apalagi jika ada dalam situasi harus menggunakan perangkat keras orang lain cukup sering (Misal dari Warnet, penggunaan Wifi di tempat lain). Kata password jangan disamakan dengan hal – hal umum yang mudah dilihat orang (alamat email pribadi, tanggal ulang tahun, dll)

Jangan cuek dan jangan miliki “mindset, ga apa – apa santai aja’’. Memiliki kepedulian dan segera menindak bila sudah mengetahui sesuatu sangat lah penting.

Tips – tips ini berdasar pengalaman penulis dalam mengelola Facebook dan dari berbagai sumber bacaan. Tentunya ini masih tidak sempurna. Tinggalkan komen dibawah kalau kamu punya tips tambahan. (Josandy)

Josandy Maha Putra

Josandy Maha Putra Research and Development at Rumah Millennials

Talent Management Consultant Content Specialist at ProspectsASEAN Member at ASEAN Future Leaders Summit Founder of Forum Indonesia Muda Chapter Diaspora Former President at International Student Society University Utara Malaysia (the first President elected from Asia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close