Siberkreasi Ajak Komunitas untuk Sosialisasikan 4 Pilar Literasi Digital

Ditulis oleh: Claritauli Angeliana

Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengundang Rumah Millennials bersama dengan deretan komunitas lainnya untuk menjadi bagian dari Focus Group Discussion (FGD) Handbook 4 Pilar Literasi Digital pada 19 September 2023. Penyusunan struktur dari buku modul tersebut merupakan upaya dari GNLD Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mendukung berjalannya program Nasional Literasi Digital yang telah dilaksanakan sejak 2021.

GNLD Siberkreasi meringkas buku modul yang akan dimuat kedalam 4 bagian pilar. Setiap pilar nantinya akan terdapat 4 tema dan 4 sub-tema. Pembagian itu berdasarkan pada 4 prinsip literasi digital yang sudah ada, yaitu CABE. CABE merupakan singkatan dari Cakap, Aman, Budaya, dan Etika. Keempat pilar tadi adalah penyederhanaan dari Digital Skills (Cakap Bermedia Digital), Digital Safety (Aman Bermedia Digital), Digital Culture (Budaya Bermedia Digital), dan Digital Ethics (Etis Bermedia Digital).

Hasil dari diskusi Siberkreasi dan komunitas-komunitas undangan berupa outline modul yang berdasarkan 4 Pilar Literasi Digital “CABE”. Pada pilar Cakap, masyarakat akan diajak untuk mengenal perbedaan antara media sosial dan internet, manfaat platform media sosial, mesin pencari dan kecerdasan buatan, transaksi digital, dan literasi digital untuk teman difabel. Untuk pilar Aman, pembaca akan diajak untuk mengerti cara menjaga data pribadi, menghindari penipuan di dunia digital, memahami apa itu Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik (KSBE), dan menjaga agar anak tetap aman di ruang digital.

Selanjutnya, pilar Budaya, mengajak masyarakat untuk mengenal budaya digital, memahami aspek demokrasi dalam dunia digital, mengerti apa itu Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) secara digital, dan mengerti akan toleransi dan keberagaman yang ada di lingkup digital. Pilar terakhir, yaitu Etis (Etika) mendorong para pembaca mengerti konsep dari etika digital, mendalami isu hoaks, perundungan siber, dan ujaran kebencian di dunia digital, kemudian mengerti tentang isu kesehatan mental, dan yang terakhir diajak untuk menghindari konten negatif.

Pembagian buku modul menjadi per bagian dan sub-bagian dengan jumlah sama bertujuan agar masyarakat dapat belajar secara terpisah dan tidak harus runtut dalam membaca modul yang telah dibuat. Hal tersebut juga akan memudahkan tenaga pendidik atau orang tua dalam menyampaikan informasi kepada anak-anak. Perlu dicatat bahwa outline ini masih merupakan hasil diskusi bersama para komunitas, sehingga untuk finalisasi masih akan menunggu dari tim Siberkreasi.

Penyusunan modul ini diharapkan pula dapat membantu memberikan literasi kepada masyarakat Indonesia yang mana berdasarkan riset, 77% merupakan pengguna aktif teknologi digital. Serta membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dalam pemanfaatan platform digital yang tersedia demi kemajuan bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close