Diplomasi Indonesia Berperan Besar Dalam Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Bekasi – RumahMillennials.com | Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu) berkolaborasi dengan Rumah Millennials dalam menggelar webinar “Ngobrol Bareng Dengan Sahabat Diplomasi Indonesia” dengan tema “Capaian Diplomasi Indonesia, Diplomasi Jaman Now dan Pemuda Indonesia”, Kamis 17 Desember 2020.

Dalam sesi kali ini, telah hadir dua pembicara yakni Santo Darmosumarto selaku Direktur Asia Timur dan Pasifik, serta Choirul Anam, Koordinator PPI Dunia. Santo yang memaparkan materi pertama akan berbicara soal “Diplomasi di Asia Timur dan Pasifik”, sedangkan Anam bakal berbagi tentang “Diplomasi Pendidikan Oleh Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri”.

Santo menjelaskan, di kawasan Asia Timur dan Pasifik, Indonesia memiliki 18 KBRI / KJRI / KRI di 18 negara. Beberapa mitra kerja sama terutama dalam sektor perdagangan dan investasi adalah Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan.

Dalam pidatonya di awal tahun ini, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan Diplomasi Indonesia akan dijalankan berdasarkan “4+1”, yaitu: Penguatan Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Perlindungan, Diplomasi Kedaulatan dan Kebangsaan, Peran Indonesia di Kawasan dan Global, dan plus satunya adalah Penguatan Infrastruktur Diplomasi. Namun, pandemi covid-19 telah mengerucutkan fokus diplomasi menjadi sektor perlindungan, kesehatan, dan pemulihan ekonomi nasional.

Dari sisi diplomasi perlindungan, Kementerian Luar Negeri RI telah merepatriasi sekitar 169.199 WNI dari 62 negara untuk pulang ke Indonesia. Kemenlu terus berkoordinasi dengan KBRI, PPI, dan komunitas Diaspora di negara setempat untuk memantau kondisi WNI. Ini merupakan peran Kemenlu yang harus hadir sebagai negara dimanapun WNI berada, dan terus memonitori perkembangan covid-19 di masing – masing negara.

Sementara itu di sisi diplomasi kesehatan, Kemenlu terus bekerja sama dengan negara – negara mitra untuk memastikan ketersediaan alat kesehatan, APD, obat – obatan, vaksin, dsb lewat membina kerja sama yang baik dengan negara – negara lain. Per tanggal 9 November 2020, Indonesia telah menerima 120 dukungan penanganan covid-19 senilai USD 13,28 juta dari berbagai elemen masyarakat internasional. Selain itu, Menteri Luar Negeri bersama Menteri BUMN ikut serta dalam penandatanganan MoU BioFarma dan Sinovac untuk vaksin covid-19, dan serah terima hibah obat Avigan dari pemerintah Jepang.

Selanjutnya dari sisi diplomasi pemulihan ekonomi nasional, Kemenlu membentuk tim percepatan pemulihan ekonomi, yang berkoordinasi dengan stakeholders terkait dalam memajukan kerja sama ekonomi. Inilah fungsi dari diplomasi selama masa pandemi covid-19, yaitu memberikan perlindungan maksimal kepada seluruh WNI yang berada di luar negeri, serta bekerja sama dengan negara – negara lain agar Indonesia tetap bertahan dalam kondisi sulit, dan membantu pemerintah dalam penanganan covid-19.

Adapun Anam selaku Koordinator PPI Dunia menjelaskan dari sisi diplomasi pendidikan, bahwa menempuh pendidikan itu menjadi kunci utama Indonesia dalam mewujudkan cita – cita Indonesia 2045.

Berdasarkan survei dari Price Waterhouse Cooper (PWC) tahun 2017, Indonesia diprediksi berada di peringkat ke-9 untuk ranking negara terkuat secara ekonomi berdasarkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang mencapai USD 2,449 milliar, dan tahun 2050 Indonesia diprediksi berada di peringkat 4 negara terkuat di dunia dengan PDB mencapai USD 7,275 miliar. Akan tetapi, akibat covid-19, Indonesia mengalami kerugian sebanyak USD 131 ribu triliun, yang sama dengan empat kali lipat APBN Indonesia.

Untuk itu, bantuan dari negara – negara lain selama masa pandemi ini sangat berarti bagi pemulihan perekonomian nasional. Selain itu, kaum muda Indonesia yaitu generasi millennial dan z, harus memiliki kualitas pendidikan yang baik untuk memajukan Indonesia. Menurut penelitian dari Catherine Grant di tahun 2017, mengambil contoh Korea Selatan yang kian maju secara perekonomian, hal itu dikarenakan Korea memiliki kualitas pendidikan yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.

Salah satu cara agar mendapatkan kualitas pendidikan mumpuni adalah menempuh kuliah di luar negeri. Saat ini, banyak kemudahan bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri dengan tawaran beasiswa dari pemerintah dan swasta.

Anam sebagai mahasiswa PhD di Republik Ceko memberikan 6 tips dalam mempersiapkan diri menjadi mahasiswa di luar negeri, antara lain:

1. Open-minded

2. Tingkatkan literasi (budayakan membaca)

3. Memiliki time management yang baik

4. Tingkatkan kedisiplinan dan hidup mandiri

5. Biasakan diri diskusi dengan dosen dan kolega secara ilmiah

6. Tingkatkan kemampuan menulis ilmiah.

Sebagai generasi muda Indonesia, sudah saatnya meningkatkan kualitas diri dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, meng-upgrade ilmu dan wawasan yang saat ini relevan, dan perluas koneksi. Peran diplomasi Indonesia membuktikan bahwa Indonesia memiliki reputasi dan penilaian yang cukup baik di mata negara – negara di seluruh dunia. Maka dari itu, generasi muda saat ini jangan kebanyakan rebahan dan buang waktu, yuk tingkatkan kualitas diri dengan belajar hal baru di luar zona nyaman, memperluas koneksi, dan berani ambil langkah kuliah di luar negeri.

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close