Robby Firliandoko, Sosok di Balik “Bogor Ngariung”, Wadah Bagi Komunitas Pegiat Perubahan di Bogor

Bogor – Indonesia | Apa yang terlintas di benak sobat millennials kalau ngedenger kata “Bogor”? Kota hujan, kota seribu angkot, kota dengan berbagai objek wisata? Yup. Itulah julukan-julukan yang melekat pada Kota Bogor.

Tapi, sobat millennials tahu gak sih, kalau Bogor juga terkenal dengan komunitas-komunitasnya? Permasalahan yang ada di Bogor, pemuda yang inisiatif untuk bergerak, dan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, membuat komunitas-komunitas lahir untuk menjadi poros bagi perubahan-perubahan yang ada di Bogor.

Ngomong – ngomong soal komunitas yang ada di Bogor, sobat millennials tahu gak nih, kalau di Bogor, ada satu wadah bagi komunitas-komunitas lain yang notabene merupakan komunitas perubahan yang ada di Bogor?

Yup, apalagi kalau bukan Bogor Ngariung! Berdiri pada 8 Maret 2014, sekarang, usia Bogor Ngariung menuju 7 tahun loh! Di usianya yang sekarang, Bogor Ngariung menjadi tempat bagi 131 komunitas dan organisasi perubahan di 9 bidang. 9 bidang tersebut di antaranya: pendidikan, lingkungan, sejarah dan budaya, seni, literasi, filantropi, pengembangan masyarakat, media dan komunikasi, dan olahraga.

Wah keren banget, ya! sobat millennials mau tahu gak siapa orang yang ada di balik Bogor Ngariung? Ettsss bukan cuma orangnya, Dhea juga bakal ngajak sobat millennials buat tahu sejarahnya Bogor Ngariung. Penasaran? Yuk kita intip…..

Dia adalah Robby Firliandoko, pria kelahiran Bogor, 19 Februari 1992, dan anak pertama dari dua bersaudara. Di tahun 2013, Kang Robby, sapaannya, kuliah di Universitas Diponegoro. Disinilah Bogor Ngariung dimulai.

Terinspirasi dari Komunitas Nusantara Muda (KNM); organisasi tingkat nasional yang ada di Semarang, Kang Robby berpikir untuk menerapkan kegiatan yang ada pada komunitas tersebut di Bogor. Kebetulan, saat itu Kang Robby juga menjadi Program Director dari konferensi rutin yang diadakan oleh KNM, dimana dalam konferensi tersebut, Kang Robby bertemu dengan banyak orang dari berbagai komunitas. Gak lama, Kang Robby ikut kegiatan lagi nih, kali ini kegiatannya diadain sama Jaringan Rumah Usaha (JRU) yang mengumpulkan banyak komunitas dari berbagai bidang. Di kegiatan itu, komunitas-komunitas dari Semarang berkumpul dan menceritakan apa saja yang sudah mereka lakukan untuk Kota Semarang.

Mulai dari sini, Kang Robby mikir nih apa yang bisa dia lakukan untuk Bogor. Sampai akhirnya, ia mendirikan komunitas Bogor Undip dengan beberapa teman yang lain. Disana, Kang Robby berdiskusi dan melakukan brainstorming. Sampai akhirnya, didapatkanlah banyak hal-hal negatif dari Bogor yang memang sudah gak asing lagi karena sudah tersebar di media sosial seperti, Bogor itu penggiring banjir, pemudanya yang suka berbuat negatif, dan masih banyak lagi. Nah, atas dasar hal-hal tersebut, Kang Robby kemudian mendirikan Komunitas Bogorisme. Apa sih Komunitas Bogorisme? Komunitas Bogorisme adalah komunitas yang anggotanya merupakan mahasiswa/i Universitas Diponegoro yang menceritakan hal-hal baik dari bogor.

Sehabis mendirikan Komunitas Bogorisme, Kang Robby berinisiatif untuk ngehubungin seniornya di SMA. Kang Robby terus tanya-tanya tentang komunitas yang ada di Bogor. Sampai akhirnya, Kang Robby ngerasa perlu ada komunitas di Bogor yang saling bersinergi, berkumpul, dan menyebarkan hal-hal baik dari Bogor di laman Facebooknya. Dari tulisannya itu, tentu ada orang yang menentang, ada juga yang mendukung. Ya biasa lah, ya. Pro kontra gagasan itu kan selalu ada, apalagi  kalau gagasan yang kita utarakan itu baru.

Sampai akhirnya, di akhir 2013, Kang Robby ketemu dan berdiskusi dengan orang-orang yang merespon tulisannya di Facebook. Walaupun saat itu, ada beberapa orang yang belum Kang Robby kenal. Dari situ, Kang Robby berdiskusi dan………. tercetuslah! Awalnya, “Bogor Ngariung” ini namanya belum pake “Ngariung”, tapi “ngawangkong”, Sobat Millennials! Karena Kang Robby dan kawan-kawannya mikir komunitas ini ya untuk silaturahmi dan nongkrong bareng gitu. Tapi, setelah diskusi lagi sama beberapa orang yang sudah berpengalaman, ngawangkong itu ternyata artinya “bersaudara”! Akhirnya setelah digali dan ngeliat situasi dan kondisi komunitas yang suka ngumpul, dipakailah kata “Ngariung”.

Sampai akhirnya, Bogor Ngariung ngadain kegiatan pertama pada 8 Maret 2018 di Rumah Kata Indonesia yang dihadiri sekitar 40 komunitas. Awalnya, Kang Robby nih pengen kumpul aja, tapi temen-temen pengen ngariungnya jangan jadi pertama dan terakhir, sampai akhirnya ngariungnya dilanjutkan. Sekarang, Bogor Ngariung sudah menjadi Yayasan Sinergi Perubahan Nusantara dan sudah mengadakan pameran dan membuat buku dengan nama yang sama, yaitu Bogor Hujan Komunitas. Dengan harapan, Bogor dapat menjadi pusat pendidikan dan penelitian komunitas.

“Ketika mendirikan komunitas, kamu telah memberikan harapan, jadi ketika semangatmu turun, kamu harus ingat bahwa kamu telah menanam harapan ke banyak orang. Jadi, ketika down, jangan sampe mutusin atau PHP atas harapan yang telah ditanam.” Pesan Kang Robby untuk para founder komunitas.

Gimana, Sobat Millennials? Inspiratif banget kan cerita Kang Robby ini? untuk Sobat Millennials yang masih diem aja jadi anak rumahan padahal seneng ketemu sama orang baru, bersosialisasi, dan bekerja sama, cus! Jangan pikir panjang! Cari komunitas yang sesuai sama minat atau bakat Sobat Millennials, ya!

Dhea Sekar Arum

Community Development of Rumah Millennials & RM Regional Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan public speaking dan jurnalisme

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close