Masih Grogi Saat Jadi Public Speaker? Masalahnya Ada Di Mukamu Yang Gak Asik!

Jakarta – RumahMillennials.com | Sering banget orang – orang yang mau belajar public speaking fokus sama menguasai teknik – tekniknya seperti atur pernapasan, suara diafragma, postur tubuh, dsb. Tetapi, sayangnya semakin kamu mempelajari teknik – teknik itu, semakin kamu tidak akan bisa menjadi seorang public speaker yang hebat.

“Lho, kok gitu? Di buku – buku dan program training biasanya diajarin gitu tekniknya, kenapa gak bisa?”

Menurut CEO Impact Factory yang juga mantan coach artis, Didi Mudita, kamu baru menyadari bahwa kamu sebenarnya tidak percaya diri dalam berbicara di depan umum bahkan saat baru jalan naik ke panggung. Menguasai teknik – teknik public speaking kalau tidak dibarengi dengan kepercayaan diri, jadinya malah tambah grogi karena pada dasarnya kamu gak percaya diri, dan saat maju jadi pembicara teknik yang kamu pelajari itu buyar semua alias gak bisa kamu praktekan. Padahal udah banyak belajar tapi tetep gak bisa mempraktekan teknik public speaking, yang ada mentalmu semakin ngedrop.

Dalam sharing session online bertajuk “Ngobrol Ramadhan Bareng Siblings RM” yang diadakan Rumah Millennials, dengan tema “Speaking Authentic” pada Minggu 10 Mei 2020, Didi Mudita selaku narasumber utama memberikan sudut pandang yang tak biasa soal menjadi komunikator yang otentik.

Jadi gimana bisa percaya diri?

Gini deh sobat millennials, kenapa kamu percaya sama sahabatmu? Apapun jawabanmu, intinya karena kamu merasa kenal dengan sahabatmu kan? Kenapa cewe nerima seorang cowo jadi pacarnya? Padahal dari sekian banyak cowo, semua pesannya sama aja “I love you, aku sayang kamu, mau gak jadi pacarku”. Apapun alasannya, intinya si cewe merasa kenal baik dengan cowo itu makanya dia terima dan pilih dia bukan yang lainnya.

Nah sekarang, kalo sahabat atau pacar merasa mengenal baik kamu, kenapa kamu merasa tidak kenal dirimu? Nah ini dia permasalahan utamanya. Kamu tidak percaya diri karena kamu tidak mengenal siapa dirimu. Momen – momen dimana kamu yang udah berlatih teknik public speaking sampai ikut puluhan training dan baca buku, tapi tetep aja gak percaya diri pas maju jadi pembicara, ya karena kamu pada dasarnya gak kenal dengan diri sendiri.

“Oke, kalau udah kenal diri terus gunanya apa? Emang kalo udah jadi diri sendiri terus bisa percaya diri gitu?”

Menurut Didi, saat kamu menjadi seorang public speaker dan memberikan ide atau gagasan lalu ditolak, alasannya bukan menolak idenya tapi kamunya yang ditolak. Bagaimana bisa orang yang berbeda mempresentasikan ide yang sama, tapi dia diterima sedangkan kamu tidak? Ya karena orangnya. Kenapa dia diterima? Karena cara dia menyampaikan idenya itu unik, otentik, dan beda dari yang lain. Dia sudah mengenal dirinya, lalu beradaptasi dengan situasi panggung dan mempresentasikan idenya dengan kepercayaan diri lewat caranya dia. Ibaratnya, dari sekian banyaknya stand-up comedian, kenapa hanya beberapanya saja yang terkenal? Karena orang lain melihat dia unik, otentik, lucunya beda dari yang lain, dan cara komunikasinya khas banget. Padahal mungkin dari segi teknik public speaking dia biasa – biasa aja, tapi tetep bisa jadi stand-up comedian yang ngetop karena keunikan dan keotentikan yang ‘dia banget’.

Ditambah lagi, Didi percaya bahwa manusia itu cari asik bukan penting. Misalnya, banyak channel YouTube yang punya konten – konten mengedukasi dan berfaaedah. Tapi kenapa yang viral malahan konten – konten kayak prank, curhat – curhat sampai nangis – nangis, atau joget – joget kayak yang di Tiktok? Karena mereka dianggap asik, meskipun kontennya gak penting – penting amat. Sama seperti public speaker, kalau kamu sudah bisa asik dengan menjadi diri sendiri lalu mempraktekannya saat jadi naik ke panggung dengan kepercayaan diri yang mantep, penonton akan lebih mudah menerima kamu meskipun teknik public speaking kamu gak sebagus itu. Bahkan konten penting, bisa kamu bawain dengan cara yang asik.

Setelah mengenal diri, tips paling penting yang diberikan Didi Mudita untuk menjadi seorang authentic public speaker adalah atur muka.

“It’s hard to face the problem if the problem is your face (susah ngadepin masalah kalo masalahnya muke lo)” – Didi Mudita –

Ini berkatian dengan bahasa tubuh yang membentuk siapa diri kamu. Konsep body over mind, dimana tubuhmu yang menguasai pikiranmu akan memberikan sensasi seperti yang kamu mau. Sayangnya, banyak orang terhalang dengan tiga hal: pamrih, gengsi, sungkan. Ketiga hal ini, yang menjadi penghalang bagi banyak orang untuk menjadi mantep dengan dirinya dia yang otentik. Maka dari itu, body over mind akan membantu kamu merusak mental block yang bisa menghalangimu menjadi diri yang otentik.

Terakhir, Didi menekankan pentingnya opening saat jadi pembicara. Dari tiga bagian yaitu opening, main content, closing, bagian awal akan sangat menentukan persepsi audience terhadap dirimu sehingga mereka mau mendengarkanmu atau tidak. Persepsi itu datang dari sensasi, dan sensasi itu ada di dalam dirimu. Jadi saat opening, berikan sensasi kepada audience dan tunjukin kalau kamu itu asik.

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close