Menghadapi Perubahan Zaman Dan Skenario Teknologi Di Masa Depan

Sesi sharing bersama Regi Wahyu, CEO Dattabot & HARA. Diadakan oleh Daya Dimensi Indonesia (DDI) cabang Surabaya.

‘’If technology can replace your job right now, then what you’ll do in the future?’’.

SURABAYA – RumahMillennials.com | Akselerasi percepatan teknologi semakin lama semakin cepat. Ambil contoh, pada alat tranportasi. Dibandingkan dengan ribuan tahun yang lalu, dari zaman pertama kali pemakaian kuda sebagai alat untuk berpindah tempat, butuh ribuan tahun untuk mendisrupsi kebutuhan transportasi, hingga berevolusi menjadi sebuah mobil. Dimulai disaat Mercedes Benz mengeluarkan mobil pertamanya tahun 1886 oleh sang pendiri, Karl Benz. Bahkan, untuk perkembangan teknologi yang sedikit lebih baik, jaraknya juga perlu puluhan tahun, dari pertama kali industry 2.0 mulai berjalan, saat Henry Ford mengeluarkan mobil pertamanya, Model T pada tahun 1908.

Namun, pada era modern ini, hanya butuh waktu singkat untuk perkembangan yang lebih advance pada transportasi, contoh yang bisa diambil yakni keluaran mobil all electric Tesla pada tahun 2012 hingga akhirnya Elon Musk berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasanya bersama dengan dummy astrounout disebut dengan Crew Dragon pada maret tahun ini, 2019. Ini adalah sejarah dimana, sedikit lagi Crew Dragon bisa bertugas untuk mengangkut astronaut NASA ke International Space Station ke depannya.

Perubahan transportasi dari waktu ke waktu

A. Exponential Technology

Revolusi mobil tersebut, menunjukkan adanya fase pertumbuhan yang significant dalam perkembangan teknologi. Menurut Peter Diamandis (Founder X-Prize Foundation & Co-Founder Singularity University), fase – fase dimana teknologi melonjak cepat ini (exponential technology), sudah melewati 6 tahap proses development yang disebut dengan 6D: Digitalization, Disruption, Deception, Demonetization, Dematerialization, dan Democratization.

Digitalization:  Tahap dimana terjadinya digitalisasi.  Transisi dari offline menuju online. Contoh simple seperti; pembelian barang yang biasanya sering dilakukan di pasar, sekarang bisa dilakukan melalui toko – toko online. Pada dasarnya, semua hal mempunyai potensi untuk berakselerasi lebih cepat, melalui digitalisasi.

Deceptive: Pada tahap ini, ketika sesuatu hal mengalami digitalisasi, dampaknya belum kelihatan, tidak ada perkembangan yang significant & bahkan banyak trial error. Seperti misalnya Gojek. Mulai dari awal didirikan tahun 2009 – 2014, tidak banyak kedengaran bukan? Atau Bukalapak disaat 4 tahun pertamanya, juga tidak banyak orang yang tahu.

Disruptive: Pada tahap ini, market – market lama mulai terganggu dengan semakin berkembangnya teknologi yang pada awalnya ada di fase inkubasi seperti diatas. Misal saat ojek – ojek pangkalan mulai terganggu dengan Ojol, bahkan juga mengganggu market Taxi Bluebird. Akibatnya, terbentuklah market – market baru, merebut market – market yang lama tersebut.

Demonetization: Tahapan dimana teknologi yang berkembang sudah tidak menjadikan lagi profit sebagai prioritas utama. Salah satu yang menjadi trend sekarang ini adalah penerimaan cashback untuk setiap transaksi pada kebanyakan uang digital.

Dematerialization: Terjadinya pemusatan manfaat teknologi – teknologi yang lama, pada 1 platorm teknologi yang berkembang. Sepert misalnya, smartphone yang kebanyakan sudah multifungsi karena bisa mendengarkan musik, senter, kamera bahkan dompet digital. Atau Gojek yang baru saja berubah logo, karena sudah berlabel super app.

Democratization: Pada tahap akhir ini exponential technology ini, banyak orang sudah mempunyai akses yang sama dalam menikmati teknologi tersebut. Misalnya seperti tablet, yang mana dulunya hanya segelintir orang yang memiliki ketika awal dirilis. Sekarang, malah sudah ada toko – toko yang membuka jasa sewa tablet.

Dengan banyaknya teknologi yang semakin berkembang, semakin besar potensinya hal – hal disekitar bisa terdisrupsi. Sebagai contoh: era smartphone yang mana membuat kebanyakan orang sibuk dengan diri sendiri, hingga lupa berinteraksi dengan sekitar. Juga tidak lupa untuk perusahaan, banyak riset yang mengungkapkan, beberapa fungsi pekerjaan akan hilang. Sudah banyak tipe bisnis yang punah, oleh sebab disrupsi. Seperti misalnya, wartel (warung telepon). Apakah pekerjaan yang kita lakukan sekarang termasuk yang akan hilang di masa depan?

Contoh pekerjaan yang hilang dan yang bertahan

Oleh sebab mesin dan robot, pengalaman dan skill yang telah dipelajari seseorang selama bertahun – tahun, bisa akan hilang dengan jentikan jari, karena kebutuhan market yang berubah cepat.

1 2

Josandy Maha Putra

Josandy Maha Putra Research and Development at Rumah Millennials

Talent Management Consultant Content Specialist at ProspectsASEAN Member at ASEAN Future Leaders Summit Founder of Forum Indonesia Muda Chapter Diaspora Former President at International Student Society University Utara Malaysia (the first President elected from Asia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close