Tommy Tjokro Berbagi Kiat Dan Pengalaman Menjadi Seorang Fearless Public Speaker

Bekasi – RumahMillennials.com | Kebutuhan kemampuan public speaking semakin tinggi di seluruh sektor industri. Apapun bidang pekerjaanya, skill berkomunikasi menjadi hal yang penting bagi kesuksesan baik secara individu maupun kelompok. Maka dari itu, penting bagi setiap orang mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan benar secara verbal dan non-verbal, agar informasi yang disampaikan bisa dimengerti dengan baik.

Tommy Tjokro CEO dan Co-Founder Sepikul dan i-News & RCTI News Anchor membagi pengalamannya 16 tahun bekerja di enam stasiun televisi berbeda sebagai jurnalis dan news anchor. Dalam sesi M-Talks online dengan tema “Lead Yourself & Become A Fearless Public Speaker” pada Rabu 20 Mei 2020 via Zoom, Tommy juga memberikan kiat – kiat bagi sobat millennials yang masih grogi saat maju menjadi seorang public speaker, serta bagaimana membangun kepercayaan kepada audience.

Menurut Tommy, permasalahan utama di semua pekerjaan baik konvensional maupun yang berinovasi dengan teknologi digital, adalah komunikasi. Bagaimana berbicara, menyampaikan informasi, dan memahami satu sama lain, itu selalu menjadi masalah di seluruh sektor industri. Terlebih lagi, sekarang orang – orang sudah bisa menjadi public speaker lewat platform digital seperti media sosial, dan orang – orang yang sudah senior dituntut untuk membagi ilmu dan pengalamannya ke pekerja junior. Sehingga, kemampuan public speaking semakin penting di industri 4.0.

Pertama – tama, public speaker harus bisa menerima perlakuan orang lain, dan mempelajari bagaimana beradaptasi dengan karakter yang beragam. Ini penting untuk membangun kepercayaan kepada audience dan menghilangkan gap. Begitu gap itu sudah hilang lewat kegiatan ice breaking, akan semakin mudah bagi public speaker untuk menyampaikan informasi dan audience pun bisa menerimanya dengan baik karena sudah merasa dekat. Cara ini juga berguna untuk mengendalikan rasa grogi.

Soal grogi, Tommy mengatakan daripada menghilangkannya lebih baik mengendalikannya karena rasa grogi tetap dibutuhkan agar public speaker masih memiliki kepedulian terhadap pendengar. Dengan begitu, rasa ingin menyampaikan sesuatu yang terbaik pun akan tinggi sehingga audience menjadi lebih antusias mendengarkan.

Menjadi public speaking tidak hanya soal berbicara saja, tetap komunikasi non-verbal seperti gesture juga penting. Orang sudah menilai pembicara dari sebelum dia memulai berbicara, misalnya seperti saat jalan ke panggung, cara memegang microphone, bagaimana tatapan mata dan gerak tangannya. Semua itu sudah menjadi penilaian bagi audience apakah pembicara ini cukup kredibel atau tidak. Untuk itu, public speaker perlu mengetahui konsep 3C yaitu confident, convincing, credible dari gesture yang kamu perlihatkan.

Tommy mengatakan kunci dari public speaking adalah memahami siapa audience. Tentu saja konten penting, tetapi prioritas seorang pembicara adalah mengenali karakter yang menonton dan mendengarkan. Maka dari itu perlu riset yang mendalam siapa audience, latar belakang ekonominya apa, bahasa yang familiar di kesehariannya apa, level pendidikannya seperti apa, dan apa yang mereka butuhkan.

Dalam penutupan sesi, Tommy berpesan yang berkaitan dalam kondisi sekarang, agar lebih bijak menggunakan gawainya untuk menyebarkan informasi. Seorang public speaker bukan hanya bicara di depan orang secara verbal, tapi bagaimana kamu menggunakan teknologi, menyampaikan opini, dan menyebarkan pesan dalam bentuk digital. Jadilah orang yang bertanggung jawab dalam menyampaikan opini, berpikirlah terlebih dahulu sebelum menyampaikan dan mengirimkan pesan.

Mari saling membangun diskusi yang sehat dengan penuh empati dan etika berdasarkan data yang mendalam agar Indonesia menjadi bangsa yang sehat baik secara jasmani maupun pikiran. Apalagi ditengah pandemi covid 19 ini, hal yang paling dibutuhkan adalah kolaborasi.

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close