Ridwansyah Achmad Yusuf Berbagi Pengalaman Sebagai Survivor Covid-19

Jakarta – RumahMillennials.com | Virtual conference Rumah Millennials pada hari Sabtu, 11 April 2020, menghadirkan seorang tamu spesial yang merupakan survivor covid-19. Beliau adalah staf khusus dari Gubernur Jawa Barat bernama Ridwansyah Achmad Yusuf atau biasa disapa Kang Ucup. Sesi ini berlangsung pada pukul tujuh malam hingga delapan malam via Zoom Meeting.

Kang Ucup bercerita tentang pengalamannya sebagai survivor covid-19. Pada 15 Maret lalu, kang Ucup diketahui positif covid-19. Bukan hanya kang ucup saja yang terkena, istrinya juga terindikasi positif covid-19. Pengalaman itu sangat berat karena kang ucup dan istrinya harus meningggalkan anaknya agar tidak terpapar sehingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya merawat anaknya. Saat diketahui kang ucup positif covid-19, beliau langsung memisahkan diri dari keluarga karena kang Ucup positif covid-19, ada SOP yang berlaku yaitu pemeriksaan anggota keluarga dan rekannya.

Butuh waktu bagi kang Ucup untuk menyampaikan kepada publik dan mencerna apa yang terjadi.  Kang ucup mengatakan kalau dia baru menyampaikannya setelah dua hari terindikasi positif. Namun dia tetap mensyukuri bahwa keluarga sangat mendukungnya dan juga tidak ada masalah dengan tetangga. Dalam perawatannya, semua biaya ditanggung oleh pemerintah. Tidak ada obat-obatan khusus dan kang Ucup juga lebih banyak berisitirahat.  Semenjak covid-19 ini, dia mengakui berat badannya turun sampai 7 kg. 

Kang ucup juga bercerita tentang bagaimana penanganan covid-19 di Jawa Barat itu sendiri. Jawa Barat sudah punya lab kesehatan daerah dengan basic safety level 2 yang sudah memenuhi standar untuk pemeriksaan covid-19. Salah satu tugasnya pada waktu itu adalah mendatangkan tes kit. Sebenarnya praktek ini belum lazim dilakukan, namun kang Ucup mengakui, dia juga belajar dengan para ahli di Jawa Barat.

Sebenarnya, kang Ucup dan istrinya tidak mengalami gejala layaknya orang yang terkena covid-19. Kang Ucup mengatakan bahwa pada usia dibawah 45 tahun orang tanpa gejala menunjukkan symptom yang ringan. Kang ucup waktu itu gejalanya menggigil, tapi suhunya masih di kisaran 37 derajat, yang artinya semua normal.  Saat terkena covid-19, kang ucup sempat mengalami pneumonia, namun hanya sebentar dan langsung menghilang.

Meski dirawat, kang ucup masih tetap seorang yang produktif. Sakit tidak menghentikannya untuk melakukan sesuatu bagi Negara. Kang Ucup bercerita kalau dalam masa perawatannya, berhasil mendatangkan 300 tes kit untuk digunakan. Selain itu, di tengah perawatan tersebut, kang ucup berhasil menyelesaikan sebuah buku tentang pengalamannya.

Kemudian, setelah 14 hari, kang Ucup diperbolehkan untuk pulang. Namun, kang ucup tetap harus mengisolasi diri dan jauh dari keluarga selama jangka waktu yang sama. Kang ucup juga mengakui dia belum bertemu keluarganya semenjak covid-19. Tapi, waktu 14 hari ini, kata kang Ucup, perlu dikritisi karena istrinya baru pada kisaran 20-23 hari baru sembuh.  Saat sudah boleh pulang, Istri kang Ucup masih positif covid-19, namun disuruh pulang sama dokter karena tidak ada gejala.

Salah satu isu yang disoroti oleh kang Ucup adalah tentang fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Menurutnya, covid-19 memunculkan sebuah istillah yang disebut psikomatik, yang artinya perasaan bahwa dia terkena covid-19. Masyarakat tersugesti karena banyaknya berita – berita terkait covid-19. Tapi, kang ucup mengatakan, kalau kita yakin tidak terkena, itu tidak masalah. Namun, untuk mengatasi hal itu, ada dua opsi yang bisa kita gunakan: pertama pergi untuk di tes dirumah sakit atau di tempat yang disediakan (misalnya tempat pelatihan ASN untuk orang tanpa gejala) dan kedua adalah self-isolation.

Ada banyak pelajaran yang diambil dari kang Ucup setelah terkena covid-19. Covid-19 mengajarkannya untuk terus berpikir positif dan tetap produktif dengan cara apapun. Menurutnya, dengan pikiran positif, hal itu bisa meningkatkan imun tubuh, karena secara pola pikir sudah tertanam agar tidak memasrahkan diri dan semangat untuk sembuh juga menjalani hidup. Kang ucup sendiri sebenarnya juga tidak begitu heboh dan panik saat mengetahui dirinya dan istrinya positif covid-19. Momen ini juga dimanfaatkan kang Ucup untuk lebih introspeksi diri lagi dan mendekatkan dengan Yang Maha Kuasa. Ada sebuah statement yang menarik juga dari kang ucup terkait pelarangan Ibadah. Menurutnya, ibadahnya itu saat ini bukan hanya sekedar menghadap ke Ka’bah, tapi lebih kepada bagaimana menyerahkan diri secara sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kang ucup menyampaikan pesan kepada kita semua “ini akan cukup panjang dan menegangkan. Jangan sampai Ramadhan kita hitam. Kita lihat penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), saya kira ini ujian kita sebagai bangsa, maka kita selesaikan sebagai bangsa. Saya kira ini proses bagi bangsa untuk move forward, think productive, dan create something. Yang terakhir, kuatkan relasi kita terhadap Yang Maha Kuasa.”

Rizky Ridho Pratomo

Siblings Rumah Millennials Saya adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Bidang yang saya minati adalah Politik, Keamanan, Hubungan Internasional, Filsafat, Agama, Lingkungan, Pendidikan dan Pengembangan kepemudaan. Memiliki passion dalam menulis artikel dan membaca buku. Beberapa bulan lalu bergabung di Rumah Millennials dan menjadi Kepala Bidang Riset dan Pengembangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close