Mendalami Peran Juru Bicara Dan Strategi Dalam Memberikan Informasi Ditengah Pandemi Covid-19

Jakarta – RumahMillennials.com | Ditengah – tengah pandemi Covid-19, informasi yang dikeluarkan dari pernyataan resmi dari juru bicara pemerintah dan lembaga – lembaga terkait sangat penting bagi masyarakat. Banyak yang resah dengan kondisi yang semakin tidak kondusif dan penuh ketidakpastian, sehingga masyarakat butuh suatu berita update yang valid agar terhindar dari kecemasan yang berlebihan.

Dalam situasi seperti ini, peran juru bicara sangat krusial karena apapun yang dia ucapkan akan menentukan alur berita dan informasi yang beredar di masyarakat. Hal itu sangat berpengaruh kepada psikologis publik karena semua sektor lagi dalam masa – masa sulit. Penyebaran virus sudah sampai mana sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan publik, jumlah yang sudah sehat dan meninggal, serta langkah – langkah apa saja yang sudah dijalankan pemerintah dan lembaga terkait dalam menghadapi Covid-19. Semua berita – berita tersebut masyarakat sangat bergantung pada sumber terpercaya yakni juru bicara dari pemerintah dan lembaga terkait.

Untuk itu, Rumah Millennials mengadakan sesi webinar “Millennials Enlightment (Millea)” terkait strategi public relations (PR) selama pandemi dengan narasumber Andi Saladin seorang praktisi komunikasi, co-founder SSS Comms, dan Ketua Bidang Public Relation Rumah Millennials. Diskusi online tersebut dilakukan lewat Zoom Meeting Kamis 9 April 2020.

Menurut Andi, seorang PR harus memprioritaskan kepentingan publik bukan organisasi tempat dia bekerja dalam memberikan informasi. Misalnya, saat memberikan pernyataan dihadapan media, hindari kata – kata yang ambigu atau yang punya mengandung arti dan interpretasi yang berbeda. Hal ini bisa menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan publik dan berpotensi menciptakan banyak hoax yang beredar, sehingga masyarakat semakin tidak tenang.

Maka dari itu, Andi menekankan seorang juru bicara harus tenang memikirkan kata – kata yang keluar dari mulutnya. Kesalahan dalam pengucapan bisa diminimalisir melalui briefing sebelum berhadapan dengan media, serta memberikan pelatihan dan evaluasi berkala. Selain itu, juru bicara harus bisa menghadapi tekanan dari internal dan eksternal dalam memberikan informasi. Tekanan internal misalnya koordinasi dengan pihak organisasi dalam pengumpulan data dan informasi, serta bisa mengendalikan berbagai kepentingan. Dari eksternal, pertanyaan – pertanyaan dari media serta kondisi publik yang menuntut adanya informasi yang menenangkan. Juru bicara harus mampu menghadapi tekanan – tekanan tersebut agar tidak emosional saat memberikan pernyataan di publik.

Andi juga menyarankan agar juru bicara membangun hubungan yang baik dengan orang – orang media. Jangan menganggap wartawan hanya sebagai wartawan dan mendekatinya saat butuh saja, tetap jalin hubungan pertemanan yang baik dengan mereka. Bisa dengan mengajak ngopi bareng sambil ngobrol – ngobrol santai yang diluar pekerjaan.

Mungkin kelihatannya spele dan kesannya buang – buang waktu, tetapi saat terjadi suatu krisis yang berkaitan dengan organisasi tempat kamu berada, media – media yang dekat denganmu akan menjadi pihak yang mengklarifikasi berita – berita bohong atau hoax. Ditambah lagi, dari tim PR organisasi harus memberikan press release kepada media agar berita dan pernyataan resmi jelas datang dari organisasi.

Audi Rahmantio

Journalist and Publication Coordinator at Rumah Millennials The man who love to share about interesting and unique story of Indonesia as well as youth development through youth organization community. Currently, Audi started his career as public speaker in radio and being freelance MC and Moderator for several events

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close