Startegi Halal Tourism di Indonesia dan Potensi Muslim Millennials

When I go on vacation, the most important thing for me is to experience the authentic culture of the place” – Millennial Travelers

Tangerang – RumahMillennials.com | Sektor pariwisata sangat penting bagi perekonomian suatu negara termasuk di Indonesia, karena sektor ini memiliki potensi besar bagi pendapatan masyarakat. Industri pariwisata telah banyak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara seperti membuka lapangan kerja baru, menciptakan kreatifitas dan inovasi serta memperluas sektor produktivitas lainnya.

Saat ini, wisata halal (halal tourism) mulai berkembang dan menjadi industri yang diperhitungkan dalam sektor pariwisata. Hal ini terkait meningkatnya jumlah wisatawan muslim (muslim traveler) yang memperhatikan produk seperti makanan halal, pakaian, tempat ibadah, dan lingkungan wisata dengan suasana ramah muslim.

Beberapa negara dengan mayoritas warganegara non-muslim ikut tertarik mengembangkan wisata halal yang ramah muslim seperti di Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan. Halal tourism tidak terlepas dari preferensi generasi millennials mengenai traveling dan tingkat toleransi yang tinggi untuk dapat beradaptasi di lingkungan yang berbeda.

Menurut Dr. Anang Sutono MM., CHE. yang merupakan senior advisor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Seminar Internasional “Strengthening Halal Tourism” beliau mengatakan terdapat tiga konsep muslim 4.0 yang berkembang mengikuti era revolusi teknologi 4.0 dan keterlibatan muslim millennials dalam sektor wisata halal yaitu Religious, Connected dan Fun.

Anang Sutono

Pertama Religious, yaitu adanya trend hijrah dikalangan muslim millennial yang telah menjadi gerakan yang mengagumkan untuk diikuti. Gerakan hijrah telah mempopulerkan segala hal yang berkaitan dengan konsep halal atau disebut “halal of things” seperti pakaian muslim yang syar’i namun tetap fashionable dan modern dengan berbagai model. Selain itu, millennials tidak terlepas dari kebutuhannya terhadap teknologi, kini muncul aplikasi untuk membayar wakaf dan zakat di handphone. Mereka mulai meningkatkan konsep ekonomi islami dengan bersedekah mudah menggunakan uang digital. Kemudian, mengembangkan usaha yang dikelola dengan nilai-nilai islam, usaha yang dikembangkan seperti makanan atau kue kekinian, hijab dengan berbagai model dan busana muslim.

Kedua Connected, dengan memaksimalkan fungsi teknologi digital yang erat kaitannya dengan aktivitas millennials. Muncul aplikasi seperti Muslim Pro dan Al-Qur’an Indonesia yang menyediakan fitur pengingat waktu sholat, adzan, serta pilihan bacaan Qur’an. Digital muslim platform ini telah diunduh hampir 75 juta muslim di seluruh dunia. Selain itu, dengan mengikuti perkembangan belanja online telah memunculkan ide halal, marketplace yang memastikan produk dalam aplikasi belanja tersebut merupakan produk yang terjamin dan sudah memiliki sertifikasi halal. Tidak berhenti disitu, muslim millennial mulai mengembangkan teknologi yang dikombinasikan dengan nilai-nilai agama dan menghasilkan konten islami, misalnya tokoh kartun Nusa yang menawarkan hiburan dan edukasi islam bagi anak-anak.

Ketiga Fun, dengan mempopulerkan emotional leisure yang islami melalui destinasi wisata yang bersahabat bagi aktivitas muslim atau disebut sebagai Lei-sharia dengan kegiatan halal trip, tempat makan yang terjamin halal, dan fasilitas ibadah. Menurut Mastercard-Crescent pada awal tahun 2019 Indonesia masuk ke dalam peringkat pertama GMTI (Global Muslim Travel Index) dengan destinasi pariwisata halal kelas dunia.

Sumber: Pontas

Konsep Halal Tourism

Indonesia sebagai negara mayoritas muslim memiliki banyak keuntungan untuk meningkatkan sektor pariwisata dalam industri wisata halal. Terdapat beberapa produk wisata yang dapat dipopulerkan seperti wisata kuliner, wisata alam, dan wisata budaya, yang mengedepankan prinsip halal dan ramah muslim.

Mengingat tujuan dari wisata halal itu sendiri adalah menyediakan pariwisata yang ramah muslim dengan memperhatikan produk (makanan, minuman, tempat penginapan) yang halal dan bersih, kegiatan ataupun aktivitas yang tidak mengganggu ibadah serta tidak bertentangan dengan nilai-nilai islam.

Akan tetapi, seiring dengan maraknya wisata halal di negara mayoritas non-muslim, konsep halal tourism hanya berfokus pada sertifikasi halal dari lembaga tertentu. Keyakinan dan kebudayaan yang berbeda membuat pemahaman akan konsep halal tidak komprehensif, apakah hanya sebatas pada makanan yang dihalalkan atau juga memperhatikan proses pembuatan makanan tersebut?

Berdasarkan Indonesia Muslim Travel Index 2019 Report, traveler muslim memiliki kebutuhan yang didasarkan pada keyakinan mereka, misalnya area tertentu yang harus dipisah antara laki-laki dan perempuan. Penyedia tempat wisata halal kiranya perlu memperhatikan tiga kunci untuk memenuhi kebutuhan traveler muslim; Pertama Need to have makanan halal dan tempat ibadah, kedua Good to have tempat mandi dan air bersih untuk bersuci, dan terakhir Nice to have tempat rekreasi (kolam renang dan tempat gym) yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, serta tidak ada aktivitas atau kegiatan yang melanggar nilai-nilai islam.

Sumber: iNews

Tidak hanya menjadikan sertifikat halal sebagai nilai jual menjadi poin penting yang perlu diperhatikan oleh penyedia sektor pariwisata yang menargetkan wisatawan muslim. Konsep tersebut telah dilakukan oleh Rianto Sofyan yang merupakan Pioneer Sharia Hotel di Indonesia yaitu Sofyan Hotel, sebagai lembaga bisnis halal pertama di Indonesia.

Pada kesempatan presentasi di acara Seminar Internasional “Strengthening Halal Tourism”, Beliau menekankan bahwa terdapat tiga kunci utama dalam halal industri; 1) Fokus pada menyediakan produk bermutu dan halal 2) Mengambil contoh gaya hidup halal dalam semua aspek untuk diimplementasikan dalam setiap sektor bisnis tersebut 3) Berinovasi untuk memiliki proposi penjualan yang unik. Dengan memperhatikan tiga aspek tersebut, strategi halal tourism tidak hanya berusaha untuk meningkatkan ketertarikan dari wisatawan muslim, melainkan juga tempat yang ramah dan nyaman bagi wisatawan non-muslim.

Preferensi Traveling Ala Millennials

Sumber: Gomuslim

Berbeda dengan generasi sebelumnya (X dan Boomers), millennials merupakan digital natives atau generasi yang dibesarkan pada era teknologi digital sehingga aktif dalam dunia virtual. Mereka cenderung sering membagikan pengalaman dan opini secara terbuka di sosial media. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi penyedia sektor pariwisata sebelum membuat agenda travelling bagi traveler millennials.

Pertumbuhan potensial dan nilai pasar millennials membuat para stakeholder dalam sektor pariwisata memperhatikan permintaan melalui karakteristik dan perbedaan segemen pasar yang dinamis. Berdasarkan Muslim Millennial Travel Report, tren muslim millennial traveler dapat dikategorikan ke dalam tiga karakteristik atau disebut three As (3As) – Authentic, Affordable, and Accessible.

Perjalanan yang authentic dan experiential menjadi tujuan signifikan millennial tarvelers, mereka menyukai kegiatan budaya asli di tempat wisata yang mereka kunjungi, dan juga wisata kuliner khas wilayah tersebut. Mereka juga berhubungan baik dengan orang-orang disekitar tempat wisata atau penduduk asli wilayah tersebut. Seperti yang kita ketahui, teknologi merupakan bagian dari perjalanan hidup millennial, mereka dapat menemukan tempat wisata dengan akses transportasi dan akomodasi yang mudah karena menjadi target dari penyedia sektor pariwisata.

Dengan memahami konsep wisata halal dan preferensi traveling millennials, dapat menjadi strategi untuk mengembangkan wisata halal di Indonesia. Terlebih potensi besar muslim millennials dalam membaca peluang di era globalisasi dapat dilibatkan oleh stakeholder sebagai aktor yang ikut berkontribusi dalam pembuat kebijakan sektor pariwisata.

Marindah Putri

Siblings of Rumah Millennials & International Relations student at State Islamic University of Jakarta Interested in the world of journalism and try to write anything. Passionate at cooking and eating.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RM Informations

Press Release
Future Destination
Community Ambassador (soon)
Next Event (soon)
RM Campus Network
RM Community (soon)
RM Contributor (soon)
RM Development (soon)
Archive

Press ESC to close